Global-News.co.id
Mataraman Utama

Dangdutan Diduga Langgar Prokes, Polisi Bakal Panggil Walikota Blitar

Tasyakuran pelantikan Walikota Blitar terpilih hasil Pilkada serentak Desember 2020 dimeriahkan dengan acara dangdutan diduga tidak mengantongi izin dan mengindahkan protokol kesehatan (Prokes).

BLITAR (global-news.co.id) – Acara tasyakuran pelantikan Walikota Blitar periode 2021-2024, Jumat (26/2/2021) lalu, dimeriahkan dengan acara dangdutan diduga tidak mengantongi izin dan mengindahkan protokol kesehatan (Prokes). Acara tersebut pun sempat viral dan menjadi sorotan masyarakat.

Tidak hanya itu, aktivitas tersebut juga menjadi penyidikan Polres Blitar dan Polda Jawa Timur. Aparat kepolisian pun telah memeriksa sedikitnya lima orang saksi yang terlibat dalam acara tasyakuran disertai dangdutan tersebut. “Lima orang sudah diperiksa. Empat orang dari panitia dan relawan, sama satu dari satgas,” ucap Kapolres Blitar Kota AKBP Yudhi Hery Setiawan, Selasa (9/3/2021).

Ia menegaskan, acara yang digelar di Balai Kota Blitar Koesomoe Wicitra itu tak berizin. “Tidak ada pengajuan surat izin ke Satgas Covid-19 (Kota Blitar) dan ke kami di polres,” kata Yudhi.

Berdasarkan keterangan saksi, Walikota Blitar Santoso hadir di acara tersebut sebagai undangan. Bukan selaku penyelenggara acara. “Jadi sebenarnya tidak ada panitia acara. Hanya inisiatif beberapa orang kemudian berkomunikasi H-1 melalui telepon, khusus untuk relawan di lapangan dan mengundang Wali Kota Blitar. Adapun penyelenggara ada dua orang, satu di antaranya berinisial H. Iya ASN dan berlokasi di rumah dinas wali kota atau (Pakai) fasilitas negara,” terang Yudhi.

Keterangan ini bertolak belakang dengan apa yang disampaikan Walikota Blitar Santoso kepada wartawan. Santoso ditemui pascaviralnya video beredar luas di masyarakat Kota Blitar, Sabtu (6/3/2021) dan wawancara video pada Minggu (7/3/2021) kemarin, menyampaikan bahwa dirinya mengundang tidak lebih dari 30-40 orang.

“Kita mengundang tidak lebih dari 30 sampai 40 orang. Kemudian kita isi tasyakuran itu untuk makan bersama sebagai ucapan terima kasih saya kepada seluruh relawan. Supaya pada saat makan itu tidak diam, tidak ada apa-apa, saya iringi dalam rangka makan itu biar lebih bersemangat gitu. Akhirnya ada elektonan yang saya persembahkan,” kata Wali Kota Santoso, Minggu (7/3/2021).

Menurut dia, selain membatasi jumlah undangan, pelaksanaan acara juga dibatasi tidak sampai dua jam. “Protokoler tetap kita perhatikan. Jam 20.30 WIB kita mulai, jam 20.00 mulai berdatangan karena hujan waktu sore itu. Jam 22.00 WIB sudah selesai,” tuturnya.

Namun gambar yang terekam menunjukkan fakta berbeda. Tampak Walikota Blitar Santoso bernyanyi dan berjoget di atas panggung tanpa memakai masker. Beberapa orang di atas panggung itu juga berjoget tanpa menjaga jarak.

Bahkan Walikota Santoso sempat berpegangan bahu dengan dua orang di sebelah kanannya. Ia juga menyawer tiga wanita berpakaian seksi di belakangnya dan seorang penyanyi lain, tanpa memakai sarung tangan. Sementara beberapa orang berkerumun berjoget di depan panggung. Sebagian ada yang memakai masker, namun lebih banyak tidak memakai atau melepasnya.

Peristiwa ini menjadi perhatian Polda Jatim. Kabid humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengatakan, Santoso belum diperiksa lantaran polisi masih melakukan penyelidikan. “Masih dalam proses penyelidikan. Tidak menutup kemungkinan (Walikota Blitar) juga dipanggil untuk dimintai keterangan. Nanti kami lihat lagi” kata Gatot.

Kasus ini, kata Gatot masih ditangani dan didalami oleh Polres Blitar Kota. Sejauh ini, kata Gatot, masih mencari adanya unsur pidana dalam kejadian itu. Hal tersebut bisa diketahui dari hasil pemeriksaan terhadap saksi-saksi.

Di tempat terpisah, Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Blitar Didik Djumiadi mengatakan Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya diperintahkan untuk melaksanakan tes antigen, bagi peserta yang datang di acara tasyakuran pelantikan Walikota Blitar periode 2021-2024.

“Jadi perlu saya jelaskan, Dinkes hanya diperintah untuk melaksanakan rapid antigen yang datang di acara syukuran,” jawab Didik.

Ia mengaku tidak mengetahui jumlah pasti peserta yang datang di acara yang videonya viral itu. Namun yang datang di Labkesda Kota Blitar hari ini tercatat sebanyak 31 orang. “Saya tidak tahu persis berapa jumlahnya. Yang datang untuk periksa rapid antigen 31 orang. Semua hasilnya negatif. Apakah ini sudah semua, mungkin bisa ditanyakan panitia,” tambahnya. tut, det, tim

baca juga :

Super Elang Jawa Waspadai Motivasi Tinggi PSM

Tahun 2021, SIG Bukukan Pendapatan Rp 34,96 Triliun

Berpenduduk 1,3 Miliar, India Tak Gentar Lockdown Mulai Hari Ini untuk Lawan Corona

Redaksi Global News