Global-News.co.id
Indeks Mataraman Utama

Banjir Lagi, Warga Kembali Mengungsi

Warga memilih kembali mengungsi di tempat pengungsian setelah air kembali naik.

 

JOMBANG (global-news.co.id) – Ratusan warga Bandar Kedungmulyo Jombang kembali mengungsi, Rabu (10/2/2021). Mereka kembali menuju tanggul, karena banjir kembali datang.  Pada Selasa (9/2/2021) malam, banjir sebenarnya mulai surut. Karena itu, warga yang sudah enam hari mengungsi kembali pulang untuk melihat kondisi rumah yang ditinggal.

Namun, pada Rabu dini hari, debit air kembali naik dan merendam rumah-rumah mereka. Debir air cukup tinggi terlihat di Dusun Kalipuro, Desa Bandar Kedungmulyo.  “Takut banjir tambah besar. Makanya ini kembali ngungsi ke tanggul,” kata salah seorang warga, Tunggul Yahman, Rabu (10/2/2021).

Informasi yang dihimpun, datangnya banjir diduga karena tanggul yang jebol belum ditutup. Akibatnya, saat debit air di avur tinggi, air kembali tumpah dan masuk ke permukiman warga.  Karena itu, warga mendesak pemerintah Jombang segera menutup tanggul yang jebol tersebut. Tujuannya agar saat hujan deras turun air sungai tidak meluber lagi.

“Kami semua prihatin. Apalagi, selama tujuh hari ini belum ada bantuan dari pemerintah Jombang,” katanya.

Dari 12 dusun yang sebelumnya diterjang banjir, kini tinggal enam yang masih tergenang. Itupun sudah ada indikasi penurunan debit air. Enam dusun yang masih tergenang adalah Dusun Kedunggabus dan Dusun Kalipuro (Desa Bandar Kedungmulyo). Ketinggian air di dusun tersebut antara 40 hingga 60 centimeter. Kemudian Dusun Prayungan (Desa Gondangmanis) dengan ketinggian air 60 hingga 80 centimeter/tren surut.

Selanjutnya Dusun Proko dan Brangkal (Desa Brangkal) dengan ketinggian air antara 30 sampai 40 centimeter. Di dua dusun tersebut tren airnya juga mulai surut. Terakhir yang masih tergenang adalah Dusun Simo (Desa Pucangsimo. Ketinggain air antara 20 sampai 30 centimeter dengan tren surut.

Enam desa yang sudah surut dan tidak ada genangan meliputi Dusun Bandar dan Kedungasem (Desa Bandar Kedungmulyo), kemudian Dusun Gondangmanis, Kandangan, dan Manisrenggo (Desa Gondangmanis), serta Dusun Gisikan (Desa Banjarsari). Terakhir, Dusun Delik (Desa Brodot).

“Jadi ada enam dusun yang surut dan enam dusun masih tergenang. Warga juga mulai meninggalkan pengungsian,” kata Stevie Maria, Supervisor Pusdalops BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jombang, Rabu (10/2/2021).

Warga yang dusunnya sudah surut, mulai meninggalkan pengungsian. Mereka kembali ke rumah untuk bersih-bersih. Seperti di pengungsian balai desa Gondangmanis. Di tempat ini hanya menyisakan 35 pengungsi. Padahal sebelumnya ada 500 orang lebih yang mengungsi.

Seperti diberitakan, banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Bandar Kedungmulyo disebabkan beberapa titik tanggul jebol. Diantaranya, tanggul Sungai Avur di Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo jebol di dua titik. Yakni di Dusun Plosorejo dengan lebar kurang lebih 20 meter. Tanggul tersebut jebol pada Kamis (4/2/2021) sekitar jam tiga dini hari.

Kemudian di Dusun Kedunggabus. Tanggul yang jebol di dusun tersebut sepanjang 10 meter. Sementara di Desa Gondangmanis tanggul jebol seluas 20 meter. Tepatnya di Dusun Prayungan. Lagi-lagi, air tersebut masuk area persawahan.

Juga di Desa Brangkal, tanggul Sungai Avur jebol di dua titik. Masing-masing sepanjang 10 dan 7 meter. Jebolnya tanggul ini sekitar pukul setengah enam pagi. Pada Sabtu (6/2/2021), banjir di Dusun Manisrenggo, Gondangmanis mulai surut.

Namun muncul lagi banjir baru di dua desa lainnya. Yakni Desa Pucangsimo dan Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo. Banjir di Bandar Kedungmulyo ini cukup parah. Ketinggian air mencapai 2 meter. Ribuan warga meninggalkan rumah untuk mengungsi. fat, bej, ina

baca juga :

Liga 1: Rizky Ridho Buat Lini Belakang Persija Kian Solid

Redaksi Global News

Usai Kalahkan Bhayangkara FC, Jacksen Nyatakan Mundur dari Persis

Redaksi Global News

Waspadai Spaso, Persija Tak Gentar Hadapi Bali United