Global-News.co.id
Madura Utama

Vaksinasi Corona di Pamekasan: Bupati Divaksin Pertama, Kurang Sehat Ketua DPRD-Sekdakab Ditunda


PAMEKASAN (global-news.co.id) – Pemkab Pamekasan menggelar launching atau pencanangan vaksinasi Covid-19, Rabu (27/1/2021). Launching ini ditandai dengan vaksinasi perdana kepada Bupati Pamekasan Baddrut Tamam bersama 14 orang pejabat lainnya yang meliputi Ketua DPRD Pamekasan, anggota Forkopimda, Ketua Pengadilan Negeri, pejabat pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Pamekasan, dan pimpinan ormas Islam.

 

Vaksinasi perdana dilakukan di dua lokasi berbeda, yakni di Pendopo Ronggosukowati Pamekasan dan kedua di Puskesmas Kowel Pamekasan. Ada sekitar 30 orang pejabat yang menjalani vaksinasi di dua lokasi tersebut. Sebanyak 15 orang divaksin di Pendopo Ronggosukowati dan sisanya di Puskesmas Kowel. Vaksinasi berjalan aman dan lancar.

Di Pendopo Ronggosukowati Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi. Vaksinasi ini prosesnya melewati emoat meja. Meja pertama untuk pendaftaran. Lalu meja kedua screening atau pemeriksaan kesehatan.

 

Meja ketiga pelaksanaan vaksinasi. Pada meja ketiga ini ditangani oleh seorang vaksinator profesional yakni dr Tri Puspita Nirmala dari Puskesmas Teja Kecamatan Pamekasan. Sedangkan terakhir meja keempat adalah tempat menunggu selama 30 menit untuk menunggu reaksi tubuh setelah divaksin.

 

Dari 14 orang yang mendaftar untuk divaksinasi dua orang gagal divaksin karena dari hasil screening atau pemeriksanaan kesehatan tidak memenuhi syarat karena ada gangguan kesehatan, yaitu Ketua DPRD Pamekasan Fathorrahman dan Sekdakab Pamekasan Totok Hartono. Keduanya harus menunda pelaksanaan vaksinasinya di lain waktu.

 

Setelah selesai 30 menit menunggu reaksi yang muncul pacsa divaksinasi, Bupati Baddrut Tamam memberikan testimoni bersama pimpinan MUI Pamekasan dan Ketua PD Muhammadiyah Pamekasan tentang pelaksanaan vaksinasi tersebut. Baddrut Tamam mengaku pelaksanaan vaksinasi berjalan secara professional oleh vaksinator yang sudah dilatih.

 

Dia mengaku tidak merasakan sakit sama sekali dan bekas suntikannya juga tidak memar. Setelah menunggu selama 30 menit juga tidak mengalami sesuatu apa pun. Dia berharap agar vaksinasi terus dapat dilaksanakan dengan baik. Bisa berjalan dengan lancar sukses dan bisa mencapai 70 persen masyarakat di Pamekasan nanti secara keseluruhan bisa divaksin.

 

“Mudah-mudahan Covid-19 segera berlalu dari Indonesia dari Pamekasan dan mudah-mudahan kehidupan normal kembali, kita jalani bersama dengan optimis dengan kesetiakawanan yang semakin baik dan semoga pandemi covid-19 tidak lagi mengganggu kehidupan ekonomi, tidak mengganggu beberapa program pembangunan Indonesia,” tuturnya.

 

Dia bersama Forkopimda, MUI dan pipinan Ormas Islam mendukung vaksinasi karena aman dan halal. Dan berharap agar pelaksanaan selanjutnya juga akan lancar. Vaksinasi selanjutnya akan dilakukan bagi tenaga kesehatan, para pejabat dan seluruh elemen masyarakat lainnya.

 

“Alhamdulillah saya sudah lebih dari 30 menit menunggu setelah divaksin, dan tidak ada rasa sakit dan Alhamdulillah seluruh Forkopimda juga sudah divaksin. Bersama saya pimpinan MUI dan pimpinan Pengurus Daerah Muhammadiyah Pamekasan, dan terus berlanjut beberapa pimpinan ormas yang lain, melaksanakan vaksinasi covid-19 yang dilaksanakan secara profesional,” ungkapnya.

 

Sementara itu Daeng Ali Taufiq Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Pamekasan dalam testimoninya mengungkapkan rasa syukurnya bisa bersama Bupati menjalani vaksinasi. Dia mengaku tidak merasa sakit sedikit pun dan tak ada gejala apa pun, karena ditangani oleh dokter vaksinator profesional. Karena itu dia mengajak masyarakat tidak perlu takut melakukan vaksinasi dirinya.

 

“Kenapa kita tidak boleh ragu tidak boleh takut? Karena vaksin ini sudah mendapatkan rekomendasi dari MUI, yang merekomendasikan halal dan suci. Demikian juga sudah mendapatkan rekom dari BPOM, bahwa vaksin ini aman untuk dilakukan di wilayah negara kita termasuk Pamekasan. Untuk itu tidak usah ragu lagi. Ini penting dan kebutuhan kita agar terlindung dari covid 19,” ujarnya.

 

Dr Syaiful Hidayat Ketua Tim Penanganan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) mengatakan jika memang ada peserta vaksinasi yang mengalami keluhan maka dia minta agar segera melepor ke Dinas Kesehatan. Pihak dinas akan menangani sesuai dengan tingkatan keluhan yang diderita. Kalau masuk keluhan ringan akan diatasi dengan konsumsi makanan obat tertentu. “Tapi jika lebih dari ringan bisa dirujuk ke Rumah Sakit,” katanya. (mas)

baca juga :

Terima Kunjungan BKKBN, Wabup Subandi Optimistis Stunting Turun 14 Persen Tahun 2024

Hadiri Muscab PKB, Walikota Eri Cahyadi Ajak Bersinergi Bangun Surabaya

Titis Global News

DPRD Minta Pemkot Surabaya Bongkar Jaringan Utilitas Provider Bodong

Redaksi Global News