Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Milenial dan Generasi Z Mendominasi Proporsi Penduduk Jawa Timur

Proporsi jumlah penduduk Jatim berdasarkan usia.

SURABAYA (global-news.co.id) – Sensus penduduk (SP) yang berlangsung pada Februari hingga Maret dan diperpanjang Mei 2020, telah selesai. Beragam data
muncul. Antara lain, jumlah penduduk, lanjut pertumbuhan penduduk, jenis kelamin, hingga penyebaran penduduk.

Saat ini, merujuk data BPS jumlah penduduk di Jawa Timur mencapai 40,67 juta jiwa. Luas wilayah provinsi Jawa Timur 47,8 ribu kilometer per segi.  ‘’Dengan begitu, tingkat kepadatan penduduk provinsi Jawa Timur mencapai 851 jiwa per kilometer per segi,’’ kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Jumat (22/1/2021).

Pada 2010, jumlah penduduk di Jawa Timur 37,48 juta jiwa. Bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk terkini, maka lajur pertumbuhan penduduk di Jawa Timur mencapai 0,79 persen.

Yang menarik, pada bagian komposisi usia jumlah penduduk, proporsi penduduk usia 15 sampai 64 tahun paling tinggi. Yakni 71,65 persen, meningkat dibanding pada hasil survei 2010 yang hanya 68,34 persen.

Peningkatan juga terjadi pada proporsi penduduk usia 65 tahun ke atas. Sensus
penduduk 2020, proporsi penduduk usia tersebut 8,20 persen. Meningkat dibanding 10 tahun lalu yang hanya 7,07 persen.

Proporsi jumlah penduduk berdasarkan usia turun pada kategori usia 0 sampai 14
tahun. Proporsi hasil sensus kali ini 20,15 persen. Pada 2020, proporsi jumlah
penduduk pada usia tersebut berada di angka 24,59 persen.

Data tersebut menunjukkan bahwa struktur penduduk di Jawa Timur didominasi millenial dan Generasi Z. Millenial merupakan penduduk yang lahir kurun waktu 1981 hingga 1996. Usia sekarang diperkirakan 24 sampai 39 tahun. Persentasenya mencapai 24,32 persen.

Generasi Z adalah penduduk lahir tahun 1997 hingga 2012. Usia sekarang
diperkirakan 8 sampai 23 tahun. Persentasenya 24,80 persen. Data tersebut menunjukkan gambaran penduduk di Jawa Timur.
“Data tersebut bisa menjadi acuan pemerintah provinsi dalam mengambil kebijakan,” katanya.

Khofifah juga mengatakan hasil sensus penduduk menunjukkan persentase
penduduk yang domisilinya sesuai dan tidak sesuai dengan kartu keluarga.

Rinciannya, 93,13 persen atau setara 37,87 juta penduduk berdomisili sesuai kartu
keluarga. Sisanya, 6,87 persen atau setara dengan 2,79 juta penduduk domisilnya
tidak sesuai kartu keluarga.

Saat ini, daerah dengan jumlah penduduk tertinggi masih Surabaya. Yakni 2,87 juta
jiwa. Daerah berikutnya adalah Kabupaten Malang, Jember, Sidoarjo dan Banyuwangi.

Khofifah menambahkan daerah dengan jumlah penduduk paling rendah adalah Kota Mojokerto. ‘’Yakni 132,43 ribu orang dalam satu kota,’’ ungkapnya.

Data sensus penduduk juga mengulas pegelompokan wilayah berdasarkan budaya yang merujuk pemikiran Ayu Sutarto. Yakni wilayah Mataraman, Arek, Pandalungan dan Madura.

Dari pengelompokan itu, persentase jumlah penduduk tertinggi ada di Matraman.

Yakni 34,62 persen. Selanjutnya Arek yang mencapai 38,86 persen, Pandalungan
24,67 persen, dan Madura 9,85 persen.

Khofifah merinci jumlah penduduk berdasarkan jenis kelami di Jawa Timur.
Perempuan lebih banyak dibanding lelaki. Persentase jumlah perempuan mencapai
50,10 persen, lalu lelaki 49,90 persen. Rasio jenis kelamin penduduk 99,60.
‘’Artinya, terdapat 99 hingga 100 lelaki untuk setiap 100 perempuan,’’ ujar dia. fan, tis

baca juga :

Walikota bersama Ketua PKK Surabaya Keliling Perkampungan Beri Bantuan ke Anak Stunting

Redaksi Global News

Lahan BTKD di Kota Surabaya Perkuat Ketahanan Pangan

Redaksi Global News

3.806 Gardu Listrik PLN di Jabodetabek Sudah Menyala

Redaksi Global News