Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Asing Bantu KNKT Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ-182

Istimewa
Tim gabungan terus mengevakuasi korban dan puing-puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

JAKARTA (global-news.co.id) –  Pihak asing ikut membantu KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk menginvestigasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Mereka bakal menelaah penyebab jatuhnya pesawat itu.

“Mereka hadir bersama KNKT untuk berpartisipasi menginvestigasi bersama,” kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo melalui rekaman video seperti dikutip, Selasa (19/1/2021).

Bantuan asing terdiri dari empat orang dari Dewan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (NTSB), empat orang dari Boeing, dan dua orang dari Regulator Penerbangan Sipil Amerika Serikat (FDA). Kemudian ada satu orang dari General Electric sebagai pabrik pembuat mesin pesawat.

“Hal ini sesuai ketentuan ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) Annex 13 di mana negara pembuat dan pendesain pesawat berhak berpartisipasi menginvestigasi,” kata Nurcahyo.

KNKT juga dibantu dua orang dari Singapura. Mereka adalah perwakilan dari Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapura. “Partisipasi ini sesuai kerjasama dengan negara-negara ASEAN,” ucap dia.

Pesawat Sriwijaya Air dengan call sign SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pukul 14.40 WIB, Sabtu 9 Januari 2021. Pesawat berjenis Boeing 737-500 dengan nomor registrasi PK CLC itu lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, pukul 14.36 WIB.

Posisi terakhir pesawat itu berada di 11 mil laut utara Bandara Soetta, tepatnya di sekitar Pulau Laki, Kepulauan Seribu. Pesawat tercatat hendak menambah ketinggian dari 11 ribu ke 13 ribu kaki. Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. jef, med

baca juga :

Persib Trial Satu Pemain Jepang, Segera Menyusul Pemain Asia Lain

Ditunjuk Jadi Tuan Rumah, Arema FC Siap Bersinergi

Jelang KTT G20, Polisi Perketat Pengamanan PLN UIT Taman

Redaksi Global News