Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks Utama

Wika Realty Jadi Holding Hotel BUMN

Istimewa
Penandatanganan pendirian Holding Hotel BUMN.

JAKARTA (global-news.co.id)- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk Holding Hotel BUMN dengan PT Wika Realty yang nantinya akan menjadi induk holding tersebut. Dalam pembentukan holding tahap pertama, 22 hotel milik empat BUMN akan bergabung.

Penetapan itu berdasarkan penandatangan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham antara PT Wika Realty dengan PT Aero Wisata, PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dan PT Patra Jasa, serta Perjanjian Komitmen Jual Beli Aset dengan PT Pegadaian.

Wakil Menteri II BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding ini merupakan bagian dari perampingan BUMN sebagai institusi bisnis dan global player, menjalankan dan mendukung program pemerintah di bidang pariwisata, serta meningkatkan daya saing dan penciptaan nilai dari konsolidasi bisnis hotel BUMN.

“Konsolidasi bisnis hotel ini sejalan dengan langkah menjadikan BUMN sebagai institusi bisnis yang kompetitif sekaligus mengatur lini bisnis hotel BUMN sehingga BUMN Induk yang sebelumnya membawahi anak-anak usaha hotel dapat dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki,” kata Kartika dalam siaran persnya, Selasa (29/12/2020).

Keempat BUMN yang dimaksud antara lain Wika Realty yang merupakan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Aero Wisata anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Hotel Indonesia Natour (Persero) dan hotel milik PT Pegadaian (Persero).

Ketiga BUMN tersebut telah melakukan Perjanjian Komitmen Jual Beli Saham dengan Pegadaian. Ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bersama Rencana Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN yang telah ditandatangani pada September 2020 lalu.

Penandatanganan tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Wika Realty Koko Cahyo Kuncoro, Plt Direktur Utama Patra Jasa Teddy Kurniawan Gusti, Direktur Utama Hotel Indonesia Natour Iswandi Said, Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto dan Direktur Utama Aero Wisata Beni Guwanan. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri BUMN dan direktur utama masing-masing induk usahanya.

Adapun 22 hotel yang dimaksud terdiri dari 11 hotel milik HIN, yakni Inaya Putri Bali, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Tretes, Inna Parapat, Inna Sindhu Beach dan Inna Bali Heritage.

Lalu ada Kila Senggigi Beach Lombok milik Aero Wisata dan dua hotel milik Patra Jasa yakni The Patra Bali Resort & Villas. Ada sembilan hotel milik Pegadaian yang dikelola oleh anak perusahaan PT Pesonna Indonesia Jaya dan tersebar di Makassar, Pekanbaru, Semarang, Yogyakarta, Gresik, Tegal, Pekalongan dan Surabaya.

Terakhir kondotel yang dikelola Wika Realty yakni Best Western Papilio Hotel di Surabaya, Best Western Premiere La Grande Hotel di Bandung, Wyndham Tamansari Jivva Resort, Golden Tulip Jineng Resort Bali, Best Western The Lagoon Manado Hotel, Best Western Premiere The Hive Hotel Jakarta dan Kyriad Hotel Airport Tangerang. wah

baca juga :

Mulai 2020, Pengangguran ‘Digaji’ Rp 7 Juta

Redaksi Global News

Dengan Bahasa Madura, Risma Sampaikan Imbauan Jaga Jarak

Redaksi Global News

Latihan Perdana, Bali United Fokus Kembalikan Kebugaran Pemain

Redaksi Global News