Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks Utama

Lumbung Pangan Jatim, Jurus Pemprov Jamin Ketersediaan Sembako Murah di Tengah Pandemi

Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat di Lumbung Pangan Jatim. Lumbung Pangan Jatim di JX International menyediakan sembako murah bagi warga di 38 kabupaten/kota di Jatim.

 

Keberadaan Lumbung Pangan Jatim memberikan  ketenangan pada warga dalam memenuhi ketersediaan pangan di tengah pandemi Covid-19.  Akses sembako murah dan melimpah dengan beragam inovasi layanan menjadi kabar menggembirakan bagi warga yang saat ini terpuruk dihantam pandemi.

 

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia sejak awal Maret 2020 telah meluluhlantakkan semua sektor. Ekonomi drop seiring melemahya pasar, imbasnya marak terjadinya PHK. Harga sejumlah sembako sempat mengalami kenaikan karena kelangkaan produk pasca banyak pabrik tutup atau tak bisa beroperasi maksimal saat diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Sementara permintaan sembako di awal-awal pandemi meningkat tajam.

Kondisi ini membuat Pemprov Jatim mengambil langkah sigap dengan melaunching Lumbung Pangan Jatim. Mengambil momen 21 April 2020, Lumbung Pangan Jatim diluncurkan di JX International (dulu Jatim Expo) Jl Ahmad Yani 99 Surabaya guna menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat dengan  harga murah.

Tak pelak, kehadiran Lumbung Pangan Jatim disambut antusias warga hingga menimbulkan kerumunan massa. Apalagi kala itu mendekati bulan suci Ramadan dan sudah biasa pada momen ini terjadi kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok. “Saya termasuk yang diuntungkan dengan adanya Lumbung Pangan Jatim. Sejumlah bahan pokok dijual dengan harga lebih murah dari harga pasar, ini melegakan di tengah beban hidup makin berat seiring pandemi. Sampai saat ini saya juga masih suka belanja di Lumbung Pangan Jatim,” kata Ny Azis (54), warga Pucang Anom yang mengaku ikut belanja di Lumbung Pangan Jatim sejak awal buka April lalu, Selasa (29/12/2020).

Diana (33), warga Jetis Kulon Surabaya mengaku hingga saat ini kerap belanja online di Lumbung Pangan Jatim. Selain harga murah, pilihan belanja kini makin beragam, juga ada subsidi ongkos kirim. “Kalau mau belanja ke pasar tradisional kadang takut saat Covid masih merajalela, banyak kerumuman.  Belanja online menjadi pilihan saya sampai saat ini. Harganya juga transparan, kita bisa bandingkan dengan harga di luar sebelum memutuskan beli,” katanya.

Seiring waktu, komoditas yang dijual di Lumbung Pangan Jatim kian beragam. Selain sembako, ada produk olahan, produk beku, buah, sirup, ikan/daging dan lainnya yang terpampang secara transparan di websites resmi Lumbung Pangan Jatim, berikut harganya.

Inovasi pelayanan juga terus digulirkan oleh manajemen Lumbung Pangan Jatim untuk mendekatkan akses sembako murah ke masyarakat. Hingga kini layanan Lumbung Pangan belanja online free ongkir bisa diakses oleh seluruh warga Jatim di 38 kabupaten/kota kecuali wilayah kepulauan.

Tambahan lima kabupaten yang menggenapi pemerataan layanan Lumbung Pangan Jatim yaitu Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Bondowoso.

Metode pembelanjaan juga banyak pilihan. Untuk belanja via website, masyarakat bisa mengunjungi website https://lumbungpanganjatim.com/. Warga bisa memesan sembako yang dibeli di website tersebut dan melakukan pembayaran secara online melalui bank. Di antaranya Bank Jatim, BRI juga bisa menggunakan Go Pay. Pemesanan bisa dilakukan selama 24 jam.

Tidak hanya itu, bagi warga masyarakat yang ingin belanja melalui WhatsApp (WA) bisa memesan di nomor 0821 1697 7557. Dengan chat di nomor tersebut katalog sembako yang disediakan bisa langsung dipilih. Pembayaran dalam sistem belanja ini menggunakan sistem bayar di tempat atau biasa disebut dengan Cash on Delivery (COD) saat belanjaan tiba di alamat pembeli. “Baik yang belanja via website, maupun COD yang lewat WA semua gratis ongkir. Kita subsidi biaya kirimnya. Kita ingin menggagas Merdeka Pangan Jawa Timur dengan langkah awal melalui lumbung pangan ini,” ujar Gubernur Khofifah Indar Parawansa kemarin.

Dalam pengiriman hingga ke alamat pelanggan, Pemprov Jatim menggandeng PT Pos Indonesia dan juga ojek online. Dengan begitu multiplier effect akan semakin didapatkan masyarakat.  Pembelian online sembako murah ini akan dikirimkan langsung ke alamat pembeli dari JX International Surabaya menggunakan jasa pengiriman PT Pos Indonesia yang sudah memiliki jaringan pengiriman sampai ke pelosok desa.

Pembelian bahan pangan murah dengan harga di bawah pasar bisa dilakukan dengan minimal pembelian Rp 60 ribu dan maksimal berat pembelanjaan adalah 20 kilogram.

Mantan Menteri Sosial ini mengatakan selain memberikan penyediaan bahan pangan murah bagi masyarakat, keberadaan Lumbung Pangan Jatim jadi pengendali kestabilan harga bahan pangan.

Terbukti bahwa dengan adanya Lumbung Pangan Jatim stabilitas harga bahan pangan terjaga. Selain itu spekulan bahan pangan juga jadi tidak mudah bermain harga sehingga naik turunnya harga bahan pangan di pasaran bisa dikendalikan.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Lumbung Pangan Jatim Mirza Muttaqien mengatakan, sejak dibuka 21 April hingga 21 Desember 2020, total penjualan mencapai Rp 26,04 miliar.

Rinciannya, penjualan outlet di JX International sebesar Rp 12,56 miliar dan penjualan via daring Rp 13,48 miliar. Total frekuensi pemesanan sebanyak 178.474 kali. “Dari jumlah itu, frekuensi pemesanan di outlet JX International sebanyak 84.222 kali dan melalui daring sebanyak 94.252 kali,” katanya.

Gandeng BUMDes

Lumbung Pangan Jatim juga telah menggandeng BUMDes di sejumlah  kabupaten  Jatim untuk lebih mendorong tumbuhnya ekonomi di pedesaan.

Dengan sistem menggandeng BUMDes, maka selain masyarakat mendapatkan akses sembako murah, BUMDes juga mendapatkan keuntungan dari setiap pembelanjaan sembako yang dipasarkan melalui BUMDes.  Dalam hal ini BUMDes mengambil peran sebagai pihak yang ikut memasarkan produk Lumbung Pangan Jatim atau sebagai dropshipper sekaligus agen PT Pos.  “Ini menjadi langkah inovasi dari Lumbung Pangan Jatim untuk bisa memperluas manfaat ekonomi. Bukan hanya masyarakat yang dapat untung namun BUMDes juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomi yang nantinya bisa digunakan untuk memajukan BUMDes nya masing-masing,” kata Khofifah.

Dalam pelaksanaannya, setiap masyarakat yang membeli paket sembako, Lumbung Pangan Jatim akan mengirimkan langsung ke BUMDes melalui PT Pos dengan gratis ongkir. Setiap paket sembako yang berhasil dipasarkan oleh BUMDes, BUMDes akan mendapatkan keuntungan Rp 5.000 per paket sembako.

Selain itu juga ada tambahan bila akumulasi penjualan oleh BUMDes dalam sebulan di atas 1.000 pemesanan, maka Lumbung Pangan Jatim akan memberikan tambahan Rp 1,2 juta pada BUMDes. Dan jika pemesanan lebih dari 1.500 per bulan, akan mendapatkan tambahan Rp 3 juta dari Lumbung Pangan Jatim.

Penanggung Jawab Lumbung Pangan Jatim Erlangga Satriagung menjelaskan layanan menggandeng BUMDes ini dilakukan karena Pemprov Jatim ingin menjangkau masyarakat pedesaan yang belum terbiasa menggunakan gadget. Sehingga mereka tetap bisa mengakses layanan sembako murah Lumbung Pangan Jatim.   “Yang belanja tetap dapat sembako murah karena harga yang dipasarkan BUMDes sama dengan harga di outlet, website, maupun aplikasi. Ongkirnya juga tetap gratis dan tetap bisa COD,” katanya.

Erlangga menyebut sistem integrasi BUMDes ini sudah diuji coba di lima kabupaten. Yaitu di Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto. Dan ternyata antusiasme masyarakat belanja lewat BUMDes cukup besar.

Ke depan, Lumbung Pangan Jatim siap memperluas sasaran integrasi dengan BUMDes mengingat sudah banyak BUMDes di Jatim yang memiliki usaha toko dan menjadi agen pos.   “Target kita adalah 523 BUMDes yang memiliki usaha toko di Jatim bisa kita integrasikan sehingga akan mendekatkan layanan sembako murah gratis ongkir pada masyarakat di pedesaan,” ujar Erlangga. tis

baca juga :

BI Terbitkan 11 Uang Baru pada 19 Desember

Redaksi Global News

Cegah Penyebaran COVID-19, Aice Group Rapid Test Ribuan Pekerjanya di Mojokerto

Redaksi Global News

SIG Bantu Perbaikan Rumah Warga Terdampak Gempa Bumi di Bantul dan Gunung Kidul