CALIFORNIA (global-news.co.id) – Lonjakan kasus Covid-19 di musim dingin terjadi di California Amerika Serikat. Untuk menekan penyebaran, sebagian besar wilayah California bersiap menghadapi penguncian (lockdown) terbaru.
Lebih dari separo total 40 juta warga California akan terkena perintah diam di dalam rumah (stay at home) seperti yang sudah diumumkan Gubernur Gavin Newsom pada Kamis kemarin.
Banyak tempat usaha di Califorrnia akan ditutup, dan semua warga dilarang bertemu siapapun yang bukan berasal dari keluarga inti.
Perintah lockdown terbaru oleh Newsom dipicu semakin minimnya kapasitas unit perawatan intensif di semua rumah sakit di seantero California. Area selatan dan pusat California akan menjadi yang pertama terkena lockdown, Senin dini hari.
Dikutip dari laman BBC, Senin (7/12/2020), area-area lainnya di California akan terkena lockdown yang sama dalam hitungan hari. Sementara San Francisco akan menerapkan kebijakan lockdown tersendiri mulai Minggu waktu setempat.
Lockdown di California pada Maret lalu, saat semua tempat usaha non esensial ditutup, dipandang sebagai model awal dalam pengendalian Covid-19 di AS.
Newsom mengumumkan rencana lockdown terbaru karena jumlah kasus Covid-19 di California terus melonjak. Sabtu kemarin, AS mencatat lebih dari 230 ribu tambahan infeksi Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam, dan banyak di antaranya berasal dari California.
Dalam periode yang sama, AS mencatat tambahan 2.527 kematian akibat Covid-19. Dalam dua pekan terakhir, AS secara rutin mencatat lebih dari 2.000 kematian akibat Covid-19 pada setiap harinya.
Berdasarkan data terbaru Johns Hopkins University pada Senin ini, total kasus Covid-19 di AS telah melampaui 14,7 juta dengan 282 ribu lebih kematian. yan, bbc, med