Global-News.co.id
Indeks Kesehatan Utama

Januari, NH Siapkan Tes Covid-19 Berbasis Air Liur

CEO National Hospital, Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya, memotong tumpeng dalam perayaan ulang tahun ke-8 rumah sakit tersebut, Sabtu (12/12/2020).

SURABAYA (global-news.co.id) –  Untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan skrining Covid-19, National Hospital (NH) akan membuka layanan PCR berbasis saliva (air liur). Layanan yang kini masih menunggu registrasi dari Kementerian Kesehatan ini diharapkan sudah bisa dilakukan pada Januari.

CEO National Hospital, Adj Prof Hananiel Prakasya Widjaya, mengatakan, selain lebih mudah, PCR berbasis air liur ini lebih sensitif sehingga bisa memberikan hasil yang lebih akurat. “Hasilnya juga lebih cepat, karena hanya butuh waktu sekitar 4-5 jam. Sementara PCR berbasis Swab membutuhkan waktu 12 hingga 24 jam,” ujarnya di sela perayaan 8 tahun National Hospital, Sabtu (12/12/2020).

PCR merupakan metode pemeriksaan virus SARS Co-2 (Covid-19) dengan mendeteksi DNA virus. Dari uji  ini akan didapatkan hasil apakah seseorang positif Covid-19 atau tidak. Sedang swab merupakan cara untuk memperoleh bahan pemeriksaan ( sampel ) yang dilakukan dengan cara mengusap rongga nasofaring atau orofarings menggunakan alat seperti kapas lidi khusus.

Hananiel mengakui, tingkat kesadaran masyarakat Jawa Timur untuk melakukan skrining Covid-19 cukup tinggi. Ini didasarkan jumlah orang yang melakukan tes Swab di rumah sakit tersebut yaitu antara 800 hingga 1.000 orang per hari. Layanan tes itu sendiri dibuka 24 jam setiap hari dan 7 hari dalam seminggu.

“Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, yang paling baik adalah dengan mencegah kontaminasi. Dalam hal ini edukasi masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Yang kedua adalah dengan skrining. Banyaknya orang yang melakukan Swab itu membuktikan tingkat kesadaran masyarakat untuk skrining cukup tinggi. Kalau sesegera mungkin melakukan skrining lalu tracing, ini akan menurunkan tingkat kontaminasi,” ujarnya.

Lebih lanjut dijelaskan PCR berbasis saliva bisa dilakukan sendiri dan tidak menyakitkan seperti pada Swab. Karena hanya butuh air liur, anak-anak pun bisa melakukan. Hananiel mengklaim, National Hospital akan menjadi rumah sakit pertama di Jatim bahkan Indonesia yang memberikan layanan PCR berbasis saliva. “Di beberapa negara Eropa, Jepang, Singapura memang sudah ada,” tambahnya.

Sejak membuka layanan Swab dan serologi Covid-19, rumah sakit yang dirintis pengusaha otomotif Ang Kang Hoo ini telah melakukan pemeriksaan di atas 12 ribu sampel Swab per bulannya. Selain itu sebanyak 150 ribu sampel serologi hanya dalam 4-5 bulan pasca pembukaan layanan.

Untuk menampung pasien Covid-19, rumah sakit ini menyiapkan 55 tempat tidur (bed) dari 200 tempat tidur yang dimiliki. Dari 55 bed itu, 47 di antaranya untuk ruang isolasi dan 7 lainnya di ruang ventilator.

“Munculnya pandemi memaksa kita bergerak ke arah yang berbeda dengan cara yang benar-benar baru. Disrupsi ini membuat perubahan besar yang tidak dipungkiri memengaruhi semua sektor, termasuk layanan kesehatan. Perubahan penyesuaian besar-besaran harus dilakukan dari segi fasilitas,layanan dan banyak hal lainnya,” katanya.

Menandai usia ke-8 ini National Hospital membuka kamar perawatan lantai 9 east sekaligus sayap kamar perawatan terakhir yang dibuka. Hal ini menandai beroperasinya secara penuh seluruh kamar rawat inapnya.

Selain itu, Hananiel juga mengumumkan motto baru rumah sakit. Dikatakan, setelah berhasil mengarungi tahun dengan disrupsi besar-besaran, rumah sakitnya siap menyongsong tahun yang baru dengan semangat Resilience. “Dengan semangat ini, National Hospital dapat terus berkembang dan berinovasi berdasarkan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat secara umum, baik Surabaya Jatim maupun di tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.ret

 

baca juga :

Meraih Guru Besar Unair ke-456 Berkat Akupuntur

Redaksi Global News

Erupsi Gunung Semeru, Lima Ibu Melahirkan di Posko Pengungsian

Redaksi Global News

Bupati Baddrut Tamam Motivasi Semangat Para Calon Praja IPDN

gas