Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

ITS Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Tim KKN ITS memasang instalasi teknologi tepat guna berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Puncu Kabupaten Kediri untuk mengurangi ketergantungan listrik desa terhadap PLN.

SURABAYA (global-news.co.id) –
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan kampus yang aktif turut serta dalam menyejahterakan masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek. Kali ini, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) ITS melakukan pengabdian masyarakat (Abmas) berupa pemanfaatan aliran air di desa untuk memproduksi energi listrik, sehingga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian desa.

Kegiatan KKN Abmas ITS ini dilaksanakan di Desa Puncu, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri. Pembimbing kegiatan Abmas dan KKN ITS Ahmad Fauzan Adziima ST, MSc menjelaskan bahwa instalasi teknologi tepat guna berupa Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan listrik desa terhadap PLN. Selain itu, pembangunan PLTMH juga ditujukan untuk memanfaatkan potensi daerah Desa Puncu yang memiliki banyak aliran air.

PLTMH merupakan pembangkit listrik yang dapat memanfaatkan aliran air dengan kapasitas kurang dari 1 megawatt (MW). Produksi ini didukung oleh aliran air desa yang menurut pantauan tim ITS memiliki debit masing-masing 0,9 meter kubik per detik dengan rata-rata kecepatan aliran 0,5 meter per detik. “Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa Desa Puncu memiliki potensi untuk dapat menghasilkan 200 – 1.000 watt listrik secara mandiri tanpa harus bergantung pada listrik PLN,” jelasnya.

Pemasangan PLTMH ini, lanjut dosen yang kerap disapa Fauzan ini, diawali dengan analisis keperluan dan juga sambungan pipa air, yang kemudian diikuti dengan instalasi turbin. Selanjutnya turbin ini disambungkan dengan katrol mekanik dan sabuk kipas untuk memutar generator berkapasitas 220 V/13,6 A. Saat ini listrik yang dihasilkan masih berkisar pada 160-190 Volt atau dengan daya rata-rata 200- 220 Watt. “Ke depannya akan ada penambahan turbin sehingga mendapat tambahan energi,” ujar dosen Departemen Teknik Instrumentasi ITS ini.

Listrik yang telah dihasilkan nantinya digunakan untuk menyuplai kebutuhan-kebutuhan umum seperti penerangan jalan umum (PJU), tempat penampungan air, dan juga tempat ibadah. Produksi energi listrik secara mandiri ini akhirnya dapat mengurangi ketergantungan Desa Puncu terhadap listrik dari PLN. “Ini menjadi solusi dan inovasi untuk mengurangi konsumsi energi listrik PLN,” tambah Fauzan.

Lelaki kelahiran 1991 inipun menerangkan, Desa Puncu memiliki kegiatan UMKM produktif dengan komoditas berupa abon cabe dan kopi Kelud. Kegiatan produksi komoditas tersebut masih sangat bergantung pada listrik dari PLN. Listrik hasil produksi PLTMH ini pun direncanakan akan menyuplai untuk meningkatkan keuntungan dari UMKM Kelompok Swadaya Mandiri Lamor Kelud Sejahtera tersebut.

Fauzan pun mengungkapkan, PLTMH ini memberikan manfaat yang lebih luas lagi kepada masyarakat Desa Puncu. Selain sebagai pembangkit listrik dan penghasil energi, PLTMH ini bisa digunakan sebagai sarana edukasi kepada para pemuda dan anak-anak di desa tersebut.

Selain itu, sejauh progres tahun ini, sejak November lalu tim Abmas dan KKN ITS tersebut telah melakukan penyuluhan kepada para warga setempat mengenai perawatan PLTMH. Ke depannya, tim ITS berencana untuk mengadakan kegiatan berupa workshop mengenai pembuatan pembangkit listrik ini. “Untuk periode tahun berikutnya, akan diadakan workshop untuk membuat desain dan membuat sendiri turbinnya,” ujarnya. tis

baca juga :

Taipei Open 2023: Chico dan Ana/Tiwi Berlaga di Final

Hingga 2022, PDAM Surabaya Pasang Master Meter di 185 Titik

Selama 2023, Dinkes Jatim Temukan 9.409 Orang dengan HIV/AIDS

Redaksi Global News