Global-News.co.id
Indeks Kesehatan Utama

Gunakan Produk Pfizer, Singapura Mulai Vaksinasi Covid-19 Akhir Desember

Direktur University Health Network Safety Services Kanada, Tamara Dus, menyuntikkan vaksin pada Anita Quidangen, pekerja panti perawatan Rekai Centre, Toronto, Senin (14/12/2020) waktu setempat.

SURABAYA (global-news.co.id) – Setelah Inggris, enam negara  menyusul  menggunakan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech untuk mencegah meluasnya wabah Covid-19. Paling akhir, Singapura, yang   dijadwalkan  mulai melakukan penyuntikan pada akhir Desember ini . Sedang lima lainnya adalah Bahrain, Kanada, Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Meksiko.

Dalam pernyataannya  Senin (14/12/2020), Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyatakan dirinya serta seluruh menteri juga akan divaksin untuk menjamin rasa aman pada warganya saat vaksinasi tersebut diberlakukan. Vaksin ini akan diberikan secara gratis untuk warga negara dan penduduk yang sudah tinggal dalam jangka panjang di Singapura. Namun demikian, penyuntikan ini menggunakan sistem voluntary, dalam arti tidak ada kewajiban dan tidak ada sanksi bagi yang tidak menjalaninya.

Lebih lanjut, Lee menyebut, Singapura berharap memiliki cukup vaksin untuk semua orang pada kuartal ketiga 2021. Singapura menganggarkan lebih dari 1 miliar dollar AS (sekitar Rp10.6 triliun) untuk mendapatkan vaksin dari berbagai produsen farmasi, Pfizer-BioNTech, Moderna Inc, dan Sinovac dari Tiongkok. Vaksi dari produsen lain tersebut  diharapkan tiba pada Januari 2021 mendatang.

Kelompok yang diutamakan divaksinasi lebih awal adalah para tenaga medis dan personel garis depan lainnya, kelompok penduduk lanjut usia dan kelompok rentan lainnya, lalu para penduduk lainnya. “Setelah vaksin tersedia, kita bisa melihat cahaya di akhir terowongan ini.  Semakin banyak dari kita yang mendapat vaksinasi, maka semakin sulit virus itu menyebar, dan semakin aman bagi masyarakat,” ujar Lee.

Selain Singapura, Amerika Serikat dan Kanada juga memastikan segera melakukan vaksinasi.  Pemerintah AS sudah memesan dan siap mendistribusikan 3 juta dosis vaksin buatan Pfizer-BioNTech ke seluruh negara bagian pada pekan ini.  Penyuntikan  dimulai pada Senin (14/12/2020) seiring mulai dikirimnya 184 ribu botol vaksin pertama menggunakan truk-truk dari pabrik Pfizer  di Kalamazoo, Michigan, Senin  kemarin.

Sejumlah staf Gedung Putih akan masuk dalam kloter pertama penerima vaksin virus corona baru di AS. Selain staf Gedung Putih, pekerja perawatan kesehatan garis depan, orangtua, dan orang rentan lainnya juga akan jadi prioritas utama.  “Pejabat senior di ketiga cabang pemerintahan akan menerima vaksinasi sesuai dengan kelangsungan protokol pemerintah yang ditetapkan dalam kebijakan ekskutif,” ungkap juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Ullyot, seperti dikutip Washington Post.

Gedung Putih belum bisa memastikan, apakah Trump yang pernah terinfeksi virus corona akan menerima vaksin. Sementara Wakil Presiden, Mike Pence, dikabarkan segera menerima vaksin.

Banyak yang berharap, Trump berani tampil di depan umum saat proses pemberian vaksin virus corona, agar membuka kesadaran dan kepercayaan warga terhadap vaksin meningkat.

Langkah vaksin di depan umum itu juga akan dilakukan para mantan presiden AS, yakni Bill Clinton, George W. Bush, dan Barack Obama. Ketiga tokoh besar tersebut telah memutuskan akan menerima vaksin corona di depan umum dan disaksikan semua orang.

Seperti AS, Kanada juga mulai melakukan vaksinasi Covid-19 pada Senin. Warga lanjut usia (lansia) dan para pekerja garis depan menjadi yang pertama mendapatkan vaksin Corona di negara tersebut.

Seperti diberitakan  Associated Press, Selasa (15/12/2020), lima pekerja garis depan menerima suntikan vaksin Corona di salah satu rumah sakit di Toronto pada Senin waktu setempat. Salah satunya adalah Antina Quidangen, seorang pekerja pendukung personal di panti perawatan Rekai Centre, Toronto.

“Ini merupakan kehormatan, terima kasih banyak. Saya akan terus melanjutkan tugas saya sebagai seorang PSW (pekerja pendukung personal),” ucap Quidangen yang selama ini bekerja keras memerangi wabah Corona yang muncul di panti perawatan tempatnya bekerja.

Vaksin Pfizer disebut memiliki tingkat efektivitas 95% terhadap virus corona penyebab Covid-19 dan dinilai aman oleh FDA untuk digunakan pada masyarakat luas. Namun Inggris mengingatkan warganya yang memiliki riwayat alergi untuk tidak langsung menjalani vaksinasi.

“Izin penggunaan darurat (EUA) yang diberikan FDA kepada vaksin Covid-19 Pfizer merupakan tonggak penting dalam memerangi pandemi dahsyat yang telah memengaruhi begitu banyak keluarga di Amerika Serikat dan di seluruh dunia,” kata Stephen Hahn, Kepala FDA.ret

baca juga :

Pamekasan Raih Penghargaan Daerah Terinovatif 2022

gas

Empat Perlintasan KA Sepanjang Jalan A. Yani Surabaya Ditutup Permanen

Uni Emirat Arab Bakal Dirikan Kedutaan Besar di Tel Aviv

Redaksi Global News