Global-News.co.id
Gresik-Sidoarjo-Mojokerto Indeks Utama

Gresik Banjir, Bupati Minta Maaf

Bupati Sambari menyalurkan bantuan sembako kepada warga terdampak banjir.

GRESIK (global-news.co,id) – Banjir yang terjadi di sejumlah daerah di Kabupaten Gresik akibat luapan Kali Lamong, dan memakan korban akhirnya mendapat perhatian Bupati Gresik Sambari Halim Radianto. Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terdampak banjir.

Permintaan maaf ini disampaikan Sambari saat mengunjungi korban banjir luapan Kali Lamong di Desa Dungus Kecamatan Cerme, Rabu (16/12/2020). Sambari datang didampingi oleh Kepala BPBD Gresik Tarso Sagito dan Camat Cerme Suyono.

“Saya minta maaf kepada masyarakat yang sampai saat ini masih kebanjiran. Kami sudah berusaha dan sampai saat ini proyek normalisasi kali Lamong masih dalam progres pengerjaan. Saya yakin dalam tiga sampai empat tahun ini sudah bisa diselesaikan,” kata Sambari kepada Kepala Desa Dungus Didik Kasyanto.

Ditempat yang samaa, kepada Kepala desa Didik Kasyanto yang mewakili Warga Dungus, Bupati Sambari meminta maaf jika sampai saat ini pihaknya masih belum mampu mensejahterakan semua masyarakat Gresik. Selain itu, Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Gresik atas dukungannya selama ini sehingga Gresik bisa lebih baik dan menjadi kabupaten yang berkembang maju.

“Saya mohon maaf belum bisa mensejahterakan keseluruhannya bagi warga Gresik, Semoga kedepan kesejahteraan masyarakat Gresik bisa lebih dicapai” kata Sambari kepada masyarakat Desa Dungus.

Sementara, Camat Cerme, Suyono melalui Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Gresik Reza Pahlevi mengatakan, setidaknya ada 14 Desa yang tergenang pada banjir musiman tahun ini.

Desa-desa yang tergenang di Wilayah Kecamatan Cerme yaitu Desa Dadapkuning, Lengkong, Sukoanyar, Ngembung, Dungus, Dampaan, Guranganyar, Morowudi, Iker-iker geger, Betiting, Pandu, Cermekidul, Jono, Tambakberas. “Alhamdulillah, hari ini sudah banyak genangan air di desa yang sudah surut, sehingga masyarakat sudah mulai beraktivitas Kembali,” kata Suyono.

Rendam 14 Desa

Sebelumnya, banjir akibat luapan Kali Lamong di Gresik sempat meredam 14 desa tersebut. Ketinggian air bervariatif mulai 25 sentimeter hingga 90 sentimeter. “Di Desa Dungus sekitar 1 meter,” kata Suyono.

Suyono menambahkan, luapan Kali Lamong juga mulai bergeser ke arah timur. Yakni ke Desa Morowudi, Desa Cerme Kidul dan Desa Iker-Iker. “Mulai bergeser ke timur yang di (Desa) Iker-Iker sekitar 1 meter yang di kampung,” ungkap Suyono.

Untuk membantu warga yang terdampak banjir luapan Kali Lamong, Suyono mengatakan, sudah ada tiga dapur umum yang disiapkan. Salah satunya di Balai Desa Iker-Iker, yang setiap musim hujan selalu menjadi langganan banjir akibat luapan Kali Lamong.

“Dapur umum ada tiga, dari PMI ada di Guranganyar. Dan ada dari teman-teman relawan Wong Bodo ada di Balai Desa Iker-Iker. Terus kemudian teman-teman yang dari Benjeng itu geser ke Shelter Cerme. Jadi yang sudah terpantau ada tiga dapur umum,” tambah Suyono.

Hingga saat ini, Suyono memastikan, warga yang terdampak banjir belum terpantau mengungsi dari rumahnya masing-masing. Warga memilih bertahan di rumahnya masing-masing. “Sementara belum terpantau yang mengungsi masih tetap berada di rumah masing-masing,” ujar Suyono.

Saat ini, Suyono bersama tiga pilar Kecamatan Cerme sedang berada di tanggul Kali Lamong yang berada di Desa Pandu, untuk melakukan pengecekan tanggul. Menurutnya, pantauan sementara masih aman. det, lpt

baca juga :

Mengacu Masih Masa Pandemi, KPU Jatim Ajukan Dana Pilgub 2024 Sebesar Rp 1,98 Triliun

Redaksi Global News

Hari Pariwisata Sedunia, Berharap Tercipta Iklim Pariwisata Yang Bertanggungjawab

Redaksi Global News

Tinjau Gempa di Lumajang, Gubernur Khofifah Minta Sinergitas Berbagai Pihak untuk Percepatan Penanganan

Titis Global News