JAKARTA (global-news.co.id) — Positivity rate kasus Covid-19 di Indonesia berada pada level 14,2 persen pada Sabtu (7/11/2020).
Pada Jumat (6/11/2020), positivity rate juga berada di angka 14,2 persen. Dengan demikian, selama dua hari berturut-turut, positifity rate Covid-19 tak menurun.
Persentase tersebut terbilang tinggi, karena jauh dari ketentuan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yaitu kurang dari 5 persen.
Hingga Sabtu (7/11/2020), Satgas Penanggulangan Covid-19 telah memeriksa 4,754 juta spesimen dan mendapatkan 433.836 orang terinfeksi Virus Corona.
Pemeriksaan tersebut dilakukan di 426 laboratorium. Sebanyak 307 laboratorium memiliki kemampuan tes Polymerase Chain Reaction (PCR), 81 laboratorium tes cepat molekuler (TCM), dan 38 laboratorium dapat melakukan keduanya.
Adapun, tingkat positivitas adalah rasio orang yang terkonfirmasi terinfeksi Virus Corona (Covid-19) dari jumlah orang yang melakukan tes.
Mengutip situs garapan organisasi riset milik Universitas Oxford, hal itu menjadi indikafor keberhasilan pengendalian pandemi di suatu wilayah.
Semakin jauh positivity rate suatu negara dari ketentuan WHO, berarti penyebaran virus dapat dikatakan belum berhasil dikendalikan.
Berdasarkan situs Our World Data, posisi positivity rate Indonesa di dunia terbilang sangat tinggi. Pada 3 November 2020, Indonesia masuk ke dalam 5 besar negara dengan tingkat kepositifan tertinggi, setelah Bangladesh, Irak, dan Afrika Selatan.
Sementara itu, secara nasional, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat per hari ini, Sabtu (7/11/2020), terjadi penambahan kasus positif sebesar 4.262 orang. Dengan demikian, total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 433.836 orang.
Adapun pasien sembuh dari Covid-19 juga bertambah 3.712 orang, sehingga secara kumulatif mencapai 364.417 orang.
Pada saat yang sama, kasus meninggal bertambah 98 atau kumulatif 14.540 orang. dja, bis