JAKARTA (global-news.co.id) – Bank Indonesia mencatat penyaluran kredit properti pada Oktober 2020 kembali mengalami peningkatan dari 2,2% (year on year/yoy) pada September 2020 menjadi 3,1% (yoy). Peningkatan itu utamanya dipicu peningkatan pada kredit konstruksi dan KPR/KPA
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan pertumbuhan kredit KPR/KPA tercatat meningkat 2,1% pada September 2020 menjadi 2,4%. “Peningkatan terjadi pada Kredit KPR tipe 22 sd 70 di Jawa Barat,” jelasnya, Senin (30/11/2020).
Sementara itu, kredit kontruksi tercatat meningkat dari 0,9% pada September 2020 menjadi 3,4% terutama pada DKI Jakarta dan Kepulauan Riau. Di sisi lain kredit real estate melambat 5,9% menjadi 4,4%. Terutama pada real estate perumahan dan apartemen.
Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Oktober 2020 terkontraksi. Penyaluran kredit pada Oktober 2020 tercatat sebesar Rp 5.4849 triliun atau tumbuh negatif -0,9% (yoy), berbalik arah bila dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya (0,4%) yoy.
Penurunan laju penyaluran kredit seiring dengan perlambatan kredit kepada debitur korporasi dan perorangan. Penyaluran kredit kepada korporasi tercatat turun dari minus 0,7% (yoy) pada Agustus 2020 menjadi -1,6% (yoy) pada Oktober 2020.
Sementara itu industri properti nasional diyakini akan pulih tahun depan. Hal ini ditandai dengan permintaan hunian yang terus meningkat pada kuartal IV 2020. Sejumlah proyek baru yang digarap pengembang nasional direspons positif oleh pasar. Pasar hunian milenial masih menjadi andalan pengembang nasional untuk menggenjot penjualan.
“Kami melihat pasar milenial yang sangat besar di Indonesia, khususnya DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat,” ujar Assistant Vice President Kota Podomoro Zaldy Wihardja di Jakarta kemarin.
Daya beli milenial yang belum kuat membuat para pengembang melakukan inovasi dengan mengembangkan hunian yang disesuaikan dengan daya beli kelompok ini. “Kami melakukan inovasi dengan harga yang sangat kompromistis dengan kantong milenial,” ujarnya.
Kalangan milenial, kata dia, bisa memanfaatkan fasilitas KPR yang banyak ditawarkan oleh perbankan. Apalagi dalam situasi pandemi saat ini banyak bank yang menawarkan biaya uang muka yang rendah dan jangka waktu kredit lebih panjang sehingga besaran cicilan tidak terlalu memberatkan. dja, yan, sin