Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

ITS Siap Perbarui Akreditasi

Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS Prof Dr Aulia Siti Aisjah dalam visitasi daring dengan Tim IABEE. 

SURABAYA (global-news.co.id) –
Genap 60 tahun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus berkomitmen meningkatkan kualitas dan mutu pendidikannya sebagai World Class University. Hal ini dibuktikan dengan adanya visitasi tim asesor Indonesian Accreditation Board for Engineering Education (IABEE) ke kampus ITS guna pelaksanaan akreditasi, mulai Senin (16/11/2020)..
Kepala Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS Prof Dr Aulia Siti Aisjah menjelaskan, dalam kegiatan visitasi yang digelar mulai hari ini, dilakukan tur fasilitas ITS dan wawancara dengan program studi secara daring. Program studi ini meliputi Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Material dan Metalurgi, Teknik Lingkungan, Teknik Sipil, Teknik Geomatika, dan Teknik Geofisika.
Diawali dengan tur fasilitas, fasilitas pendukung yang dinilai dalam visitasi ini antara lain UPT Bahasa dan Budaya, Medical Center, Student Advisory Center (SAC), Perpustakaan ITS, laboratorium, pusat olahraga ITS, dan asrama mahasiswa. Setelah berakhirnya tur fasilitas, dilakukan wawancara dengan mahasiswa departemen terkait, alumni, dosen, dan kepala departemen oleh tim evaluator melalui Zoom Meeting.
Dikatakan Aulia, sudah ada 12 departemen di ITS yang mendapatkan akreditasi tingkat internasional ini. Di antara delapan departemen yang dievaluasi, tiga di antaranya baru mengajukan akreditasi IABEE dan harus menjalani evaluasi umum. Yakni, Departemen Teknik Sipil, Departemen Teknik Geomatika, dan Departemen Teknik Geofisika. ”Sementara sisanya, departemen yang mengajukan akreditasi ulang, menjalani evaluasi interim untuk mendapatkan akreditasi yang berlaku selama lima tahun,” terang guru besar Teknik Fisika ini.
Lanjut Aulia, penilaian untuk setiap program studi dilihat dari implementasi Outcome Base Education (OBE). Sehingga, setiap departemen harus menyesuaikan pembelajaran berdasarkan capaian pembelajaran (learning outcome) yang sudah ditentukan IABEE. “Jadi yang dilihat itu utamanya kesesuaian kurikulum dengan kompetensi lulusan dan bagaimana proses pembelajaran sehingga mahasiswa mencapai kompetensi tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, Aulia mencontohkan, hal yang juga dilihat dalam proses akreditasi meliputi hasil pembelajaran mahasiswa, serta kemampuan mahasiswa baik softskill dan hardskill. “Jadi dilihat kemampuan mahasiswa, mulai dari kerja tim, kemampuan berkomunikasi, nilai magang mahasiswa, dan juga evaluasi dosen,” paparnya.
Lebih lanjut, menurut Aulia, ada empat kategori nilai yang diberikan pada akreditasi IABEE. Yakni Accept (A), Concern (C), Weakness (W), dan Deficiencies (D) baik untuk evaluasi interim maupun evaluasi umum. “Secara keseluruhan, semua departemen teknik di ITS sudah lolos dari kategori D dan masih ada yang belum A, itu sebabnya mereka melakukan pengajuan ulang akreditasi,” tambahnya.
Ditanya perihal persiapan, Aulia menyebut persiapan dilakukan baik di tingkat departemen maupun tingkat institut. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tiap-tiap departemen menyiapkan dokumen-dokumen penunjang seperti profil dan lembar evaluasi. Ia menyebut tugas departemen berat karena harus menjamin kesesuaian kompetensi lulusan sesuai dengan rancangan pembelajaran untuk mendapat penilaian yang memuaskan.
Tidak hanya itu, persiapan sudah dilakukan jauh hari dengan adanya penjaminan mutu internal setiap tahun. Evaluasi dan pemantauan proses pembelajaran menjadi lebih terkontrol, sehingga dapat dijadikan acuan untuk perbaikan.
Di akhir, Aulia menyebut hampir seluruh program studi teknik di ITS sudah terakreditasi IABEE. Meskipun demikian, belum semua program studi terakreditasi mencapai nilai A dan memperoleh akreditasi lima tahun penuh, sehingga diperlukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut. “Meskipun sudah banyak yang A, harapannya tentu untuk semua jurusan memperoleh nilai A,” harap perempuan asal Magetan ini. tri

baca juga :

Komunikasi Seret, PSS Punya Tugas Berat di Pekan Ketiga

Redaksi Global News

Di Balik Goyang Selebrasi Taisei Marukawa

Redaksi Global News

Data 266 Juta Penduduk Indonesia Diklaim Aman

Redaksi Global News