KUALA LUMPUR (global-news.co.id) – Penolakan Raja Malaysia atau Yang Dipertuan Agung, Al-Sultan Abdullah untuk menetapkan keadaan darurat demi memerangi Covid-19 di Malaysia berdampak pada posisi Perdana Menteri , Muhyiddin Yassin. Partai politik anggota koalisi pemerintahannya menyeru agar perdana menteri yang dilantik pada 1 Maret lalu mundur dari jabatannya.
Menanggapi penolakan dari Yang Dipertuan Agung, Muhyiddin langsung menggelar rapat kabinet pada Senin (26/10/2020) siang waktu setempat, untuk membahasnya.
Sebagaimana dilaporkan Reuters, Senin (26/10/2020), penolakan terhadap permintaan PM Muhyiddin itu memicu keraguan soal kepemimpinannya atas Malaysia.
Sebelumnya, pengganti PM Mahatir Mohamad –yang mundur di tengah masa jabatannya – itu meminta Sultan Abdullah untuk menetapkan keadaan darurat di tengah lonjakan kasus baru Covid-19 di Malaysia dan perekonomian yang dihantam pandemi global. Namu para pengeritik menuduhkan sengaja memanfaatkan situasi untuk menangguhkan parlemen dan menghindari ujian terhadap dominasinya yang tipis atas parlemen Malaysia.
Penolakan Sultan Abdullah untuk mengabulkan permintaan Muhyiddin semakin mengikis cengkeramannya pada kekuasaan. Terlebih sebulan sebelumnya, pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim, mengklaim mendapat dukungan mayoritas di parlemen, termasuk para pembelot dari koalisi partai berkuasa, untuk membentuk pemerintahan baru.
Saat mengumumkan penolakan terhadap permintaan PM Muhyiddin pada Minggu (25/10/2020) waktu setempat, Sultan Abdullah juga meminta para politikus Malaysia untuk mengakhiri permainan politik yang bisa mendestabilisasi pemerintah, yang menurutnya telah menangani pandemi Corona dengan baik.
Namun para pemimpin partai politik dalam koalisi pemerintahan PM Muhyiddin mengritik langkahnya untuk meminta penetapan keadaan darurat dan mendesaknya untuk mengundurkan diri setelah upaya itu gagal.
Pemimpin senior partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), Ahmad Puad Zarkashi, lewat Facebook-nya mengungkap, dirinya bersyukur Raja tidak terpengaruh oleh permainan politik yang bisa menyeret negara ke dalam situasi lebih kritis. “Kesejahteraan rakyat lebih penting. Seharusnya Muhyiddin mengundurkan diri,” cetus Ahmad Puad.
Senada, politikus oposisi Malaysia Wong Chen, juga meminta Muhyiddin mundur atau memecat menteri yang mengusulkan proposal keadaan darurat tersebut. Dia menyebutnya sebagai proposal “jahat” dan sudah tepat bila ditolak Raja Malaysia.ret