SURABAYA (global-news.co.id) – Stikosa-AWS tahun ini menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) atau yang sebelumnya dikenal dengan istilah OPSPEK, secara daring. Hal ini karena kondisinya masih pandemi Covid-19.
Selain itu bila pada tahun-tahun sebelumnya kegiatan OPSPEK dilaksanakan tiga hari berturut-turut, maka dalam PKKMB tahun ini kegiatan dimampatkan menjadi sehari penuh mulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Ketua Pelaksana kegiatan, Nathan Bravian, dari mahasiswa Angkatan 2019, mengatakan, perubahan PKKMB ini didasari pertimbangan kondisi pandemi yang berimbas secara ekonomi kepada para calon mahasiswa.
“Materi yang seharusnya diberikan selama tiga hari, kami padatkan dalam 5 sesi tanpa mengurangi substansi. Dasar penyusunan konsepnya adalah tujuan dari pelaksanaan PKKMB sebagaimana tercantum dalam Panduan PKKMB tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi” jelasnya.
Beberapa hal yang menarik dari pelaksanaan PKKMB ini adalah tantangan pelaksanaan kegiatan melalui daring secara penuh. Mulai dari kendala jaringan, kuota internet, kondisi camaba di tempat tinggal, hingga kemungkinan adanya miskomunikasi. Namun hal ini justru menjadi tantangan tersendiri sebagaimana diungkap oleh Aulia Afniar, Koordinator kegiatan dari pihak akademik.
“Tantangan pelaksanaan PKKMB tahun 2020 ini menginspirasi tema yang kami pilih yakni ‘Adaptasi Kebiasaan Baru: Transformasi Teknologi Komunikasi’. Melalui PKKMB kami ingin membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi yang ada, alih-alih hanya mengeluh dan menggerutu namun mampu memanfaatkan teknologi komunikasi secara maksimal dan bijaksana, bukan hanya bagi diri mereka sendiri namun juga untuk masyarakat” ungkap Aulia Afniar.
Selain pengenalan tentang sejarah Stikosa-AWS sebagai lembaga pendidikan yang telah melahirkan para praktisi di berbagai industri media massa, PKKMB tahun ini juga diisi dengan materi wawasan kebangsaan. Sebagai narasumber, Stikosa-AWS menghadirkan Mathur Husyairi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi Jawa Timur dari Komisi D, yang membidangi Pendidikan.
Materi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara melalui ranah akademik di tengah kondisi bangsa seperti saat ini.
Selain itu materi lain yang tidak kalah menariknya adalah literasi tentang peran para komunikator dalam pandemi.
Maraknya hoax dan berbagai rumor serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam turut serta memutus mata rantai penyebaran COVID-19 menjadi pertimbangan ketika menghadirkan materi ini dalam konsep PKKMB. Nantinya, para calon mahasiswa akan melakukan praktik literasi melalui berbagai medium komunikasi untuk disebarkan kepada masyarakat secara luas.(bjc)