Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

PBB Kecam Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

Reuters
Kekerasan pecah di Kota Malmo Swedia pada Jumat malam, setelah sekitar 300 pengunjuk rasa berkumpul untuk memprotes aksi anti Islam.

NEW YORK (global-news.co.id)  – Kepala Aliansi Peradaban PBB Miguel Moratinos mengutuk aksi pembakaran Alquran
oleh ekstrimis sayap kanan di Swedia. Pembakaran Alquran itu diketahui terjadi di Kota Malmo Jumat lalu.
Moratinos, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (30/8/2020), menggambarkan insiden yang memicu kerusuhan di Malmo, sebagai perbuatan tercela dan sama sekali tidak dapat diterima atau dapat dibenarkan.
“Moratinos mencatat bahwa tindakan menyedihkan yang dilakukan oleh pelaku kebencian, termasuk oleh ekstrimis sayap kanan dan kelompok radikal lainnya, memicu kekerasan dan menghancurkan struktur komunitas kita,” ucap Juru Bicara Moratinos, Nihal Saad.
Disebutkan tindakan ini merupakan penghinaan terhadap tujuan dan nilai yang dianut oleh Aliansi Peradaban PBB yang bekerja pada promosi saling menghormati dan memahami serta memperkuat dialog antar budaya dan antar agama.
Moratinos, jelasnya, kembali menegaskan bahwa penodaan terhadap kitab-kitab suci dan tempat ibadah, serta simbol-simbol agama harus ditolak, dan dikecam dengan keras oleh semua pelaku agama.
“Dia meminta para pemimpin agama di seluruh spektrum keyakinan untuk memperbarui kecaman mereka atas semua bentuk kekerasan berdasarkan agama atau kepercayaan,” tukas Saad.

Berbuah Kerusuhan
Untuk diketahui kekerasan pecah di Kota Malmo Swedia pada Jumat malam, setelah sekitar 300 pengunjuk rasa berkumpul untuk memprotes aksi anti Islam. Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi setelah seharian melakukan aksi anti Islam.
Demonstran melemparkan batu ke arah polisi dan membakar ban selama bentrokan itu, yang dimulai setelah pemimpin Denmark anti muslim dilarang menghadiri demonstrasi pembakaran Alquran.
Rasmus Paludan, pemimpin Partai Garis Keras anti imigrasi Denmark, telah dilarang masuk ke Swedia selama dua tahun.
Acara di Malmo yang rencananya akan dihadirinya ini digelar pada hari yang sama dengan salat Jumat bagi umat Islam.
Surat kabar Swedia, Daily Aftonbladet melaporkan, beberapa kegiatan anti Islam terjadi lebih awal pada Jumat. Tiga pria diketahui menendang salinan Alquran di antara mereka di lapangan umum. Protes anti Islam pun meletus setelah Paludan ditolak izinnya untuk mengadakan pertemuan di Malmo.
Demonstrasi meningkat di lokasi yang sama di mana Alquran dibakar.
“Kami tidak bisa mengendalikan ini, tapi kami bekerja secara aktif untuk mengambil kendali,” kata juru bicara polisi seperti dilansir dari Deutsche Welle, Sabtu (29/8/2020).
Paludan sendiri kemudian mengunggah pesan berisi kemarahan di akun Facebooknya. “Dikirim kembali dan dilarang dari Swedia selama dua tahun. Namun, pemerkosa dan pembunuh selalu diterima!” katanya.
Tahun lalu, dia telah membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi yang diharamkan oleh agama Islam. zis, tri, sin

baca juga :

Bupati Bojonegoro Pastikan Insentif Takmir Masjid Tepat Sasaran

Titis Global News

Cegah Kekerasan pada Anak, DP3A-PPKB Surabaya Libatkan Tokoh Masyarakat

Januari 2024, Pemkot Upayakan Kota Surabaya Bebas Stunting

Redaksi Global News