ISTANBUL (global-news.co.id) – Turki ternyata menjadi negara ketiga di dunia yang mengembangkan vaksin virus corona secara mandiri, padahal informasi mengenai penelitiannya selama ini tak terdengar.
Penelitian mengenai vaksin virus corona saat ini didominasi Inggris, Jerman, serta negara lainnya, di samping AS dan Tiongkok.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Turki di posisi ketiga setelah Amerika Serikat dan Tiongkok yang mengembangkan vaksin secara lokal. Bukan hanya vaksin, negaranya juga mengembangkan obat bagi pasien COVID-19.
“COVID-19 Turkey Platform yang didirikan TUBITAK (Dewan Penelitian Ilmiah dan Teknologi Turki) saat ini menggarap delapan vaksin berbeda dan 10 proyek pengobatan,” kata Erdogan saat pembukaan TUBITAK Excellence Centers di Kocaeli, seperti dilaporkan Xinhua, Senin (10/8/2020).
Menurut Erdogan, capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama antara pemerintah dengan pihak swasta.
“Berkolaborasi dengan sektor pemerintah, swasta, serta universitas, Turki menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengembangan vaksin dan obat-obatan untuk COVID-19,” ujarnya.
Lebih lanjut dia mengungkap ada dua kandidat vaksin telah merampungkan uji coba pada hewan dengan sukses, salah satunya telah mendapat persetujuan etis untuk maju ke tahap uji klinis pada manusia.
Berdasarkan data Wordometer, hingga Senin (10/8/2020), Turki mengonfirmasi 240.804 kasus infeksi COVID-19, sebanyak 5.844 di antaranya meninggal dunia. zis, tri, xin, ine
berita sebelumnya
berita selanjutnya