JAKARTA (global-news.co.id) — Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) hingga kuartal II tahun 2020 tercatat mencapai Rp 94,3 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa terdapat ada lima provinsi di Indonesia yang menjadi magnet investasi pada kuartal II-2020. Pulau Jawa saat ini masih mendominasi.
“Seperti DKI Jakarta Rp 30,1 triliun, Jawa Barat Rp 28,0 triliun, Jawa Timur Rp 19,6 triliun, Banten Rp 13 triliun dan Riau Rp 10,3 triliun,” ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam telekonferensi, Rabu (22/7/2020).
Kemudian, lanjut dia, ada dua hal yang dapat menghambat PMDN. Di mana banyak perizinan yang rumit menjadi penyebab. Lalu terkait arogansi sektoral antar kementerian/lembaga dan tumpang tindih aturan pemda.
Maka itu pihaknya menyarankan perizinan-perizinan yang ada dipusatkan di BKPM. “Oleh karena itu strateginya izin diurus aja di BKPM,” ungkap dia.
Lalu soal pinjaman bank, dia mengatakan banyak investor yang mengajukan pinjaman tetapi sulit mendapatkan dana segar. Maka itu, BKPM telah melakukan terobosan agar permohonan pinjaman dapat lebih mudah dicairkan. “Apabila model bisnis investor sudah memadai, sebaiknya perbankan mengeksekusi permohonan pinjaman modal tersebut. Dan kita doakan Omnibus Law cepat disahkan,” tandasnya.
Sementara itu realisasi investasi sepanjang kuartal II/2020 mencapai Rp 191,9 triliun atau turun 4,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).
Bahlil Lahadalia mengakui, realisasi ini di bawah target badan yang dipimpinnya. Pasalnya BKPM menargetkan realisasi investasi di kuartal II/2020 bisa lebih dari Rp 200 triliun. Tapi, dia mengakui bahwa dampak pandemi COVID-19 sangat berat.
“Realisasi investasi sepanjang kuartal II/2020 hanya mencapai Rp 191,9 triliun. Kuartal II ini adalah periode yang sangat berat,” ujarnya.
Bahlil memerinci, PDMN pada periode yang sama tercatat Rp 94,3 triliun, turun 1,4% (yoy). “Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) adalah Rp 97,6 triliun atau turun 6,9% (yoy),” ungkapnya. dja, wah, sin