Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks Utama

Nicke Kembali Pimpin Pertamina, Ditarget dalam 2 Tahun Anak Usaha Melantai di Bursa

Melalui RUPS yang digelar secara virtual, Jumat (12/6/2020) Nicke Widyawati kembali mendapatkan kepercayaan dari permegang saham untuk memimpin PT Pertamina (Persero).

JAKARTA (global-news.co.id)- Sempat menjadi isu dalam beberapa hari terakhir, akhirnya jajaran direksi PT Pertamina (Persero) benar-benar dirombak. Melalui RUPS yang digelar secara virtual, Jumat (12/6/2020) Nicke Widyawati kembali mendapatkan kepercayaan dari permegang saham untuk memimpin PT Pertamina (Persero).
Wanita kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 itu sebelumnya telah dipercaya menahkodai BUMN energi terintegrasi tersebut sejak 30 Agustus 2018.
Namun, berdasarkan dokumen hasil RUPS yang telah beredar, berbeda dengan sebelumnya, jajaran direksi Pertamina kali ini jauh lebih ramping. Dari 11 direksi sebelumnya, Kementerian BUMN kini hanya memasang 6 punggawa untuk mengawal kinerja Pertamina.
Di bawah Nicke sebagai dirut, terdapat Direktur Portofolio Strategi dan Pengembangan Usaha Iman Rachman, Direktur Keuangan Emma Sri Martini, Direktur Human Capital (SDM) Koeshartanto, Direktur Logistik dan Infrastruktur Terintegrasi Mulyono serta Direktur Corporate Services Haryo Yuniarto. Sementara itu, Dewan Komisaris tak mengalami perubahan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir langsung memberikan tugas cukup berat kepada Nicke Widyawati setelah ditetapkan untuk melanjutkan jabatan sebagai Dirut Pertamina dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Erick memberikan waktu 2 tahun ke depan bagi Nicke untuk menyiapkan anak usaha Pertamina melantai di bursa atau menawarkan saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Ya Ibu Nicke masih yang terbaik. Tapi itu tadi saya bilang ada key perfomance index. Salah satunya dalam dua tahun mesti ada yang di-go public-kan,” katanya, Jumat (12/6/2020).
Lebih lanjut Menteri Ercik menerangkan, KPI adalah kepanjangan dari Key Performance Indicator sebagai suatu metode yang diterapkan untuk menilai kemajuan yang dicapai oleh perusahaan. “Jadi kita akan targetkan dua tahun ke depan Bu Nicke, Bu Dirut harus bisa meng-go public-kan 1-2 sub holding. Ini menjadi bagian juga transparansi dan akuntabilitas dan juga bisa jelas secara KPI. Ini yang kita lakukan,” jelasnya.
Erick pernah menjelaskan Key Performance Indicator ini menjadi bahan pertimbangan untuk menunjuk orang yang masuk ke dalam jajaran direksi. “Kami melihat KPI dan mencari orang yang tepat,” tegasnya. jef, ndo, ins

baca juga :

Dijodohkan

Redaksi Global News

Menuju Pamekasan Maju, Badrut Akui Memimpin Berfondasi Kemaslahatan Umat

gas

Insentif Pajak Penghasilan Diperpanjang hingga Akhir Tahun