Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

15 Juni: Ada Penambahan 1.017, Pasien Positif COVID-19 di Indonesia 39.294 Orang

Update sebaran kasus corona di Indonesia hingga 15 Juli 2020.

JAKARTA (global-news.co.id) – Kasus positif virus corona baru, COVID-19 di Indonesia hari ini mengalami penambahan sebanyak 1.017 pasien. Sehingga jumlah positif corona hingga 15 Juni 2020 sebanyak 39.294 orang.
“Kasus konfirmasi positif ada tambahan sebanyak 1.017 sehingga total akumulasi kasus positif kita menjadi 39.294 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Senin (15/6/2020).
Yuri mengatakan, akumulasi data kasus tersebut diambil dari hasil uji pemeriksaan spesimen hari ini sebanyak 8.776 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) maupun Tes Cepat Molekuler di laboratorium jejaring Kementerian Kesehatan.
Yuri menambahkan, saat ini pasien yang sembuh bertambah 592 orang, sehingga akumulasinya menjadi 15.123 orang. Sementara itu, kasus meninggal bertambah 64 orang sehingga akumulasinya menjadi 2.198 orang.
Menurut Yuri, kasus positif COVID-19 kini tersebar di 431 kabupaten/kota seluruh provinsi di Tanah Air. Selain itu, kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 36.744 orang. Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 13.694 orang.

Kerumunan Makan Siang
Yuri juga menyoroti terjadinya kerumunan saat istirahat makan siang terutama pada pekerja di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Padahal, pemerintah telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pengaturan Jam Kerja pada Adaptasi Kebiasaan Baru Menuju Masyarakat yang Produktif dan Aman dari COVID-19 di wilayah Jabodetabek yang berlaku hari ini.
“Hari ini kita sudah mengawali dengan menerapkan SE Nomor 8, khususnya untuk Jabodetabek, terkait dengan secara konsisten kita menetapkan physical distancing di semua tempat. Bukan hanya terkait dengan di transportasi massal, tetapi di stasiun, kemudian di jalan, dan yang lebih penting lagi di perkantoran,” kata Yuri, Senin (15/6/2020).
Yuri mengatakan, sebagian masyarakat sudah menjalakan imbauan ini dengan baik. “Kami melihat sudah banyak masyarakat yang bisa melaksanakan dengan baik. Namun kami mengingatkan ke sekali lagi, justru pada saat jam istirahat makan siang masih kadang-kadang kita temukan bertemu dalam jumlah yang cukup banyak di tempat-tempat istirahat,” kata Yuri.
Ia pun meminta masyarakat untuk mematuhi imbauan ini. Pasalnya, dengan menjaga jarak adalah sebagai bagian dari memutus mata rantai penularan COVID-19. “Ini adalah upaya yang terbaik bagi kita di dalam kaitan untuk memutus rantai penularan COVID-19,” ujar Yuri.
Apalagi, kata Yuri, permasalahan yang dihadapi dari masing-masing daerah tidak sama risiko epidemiologinya. “Pasti akan berbeda antara Ibukota Jakarta dengan daerah-daerah yang lain,” katanya.
Namun pada prinsipnya, tegas Yuri, upaya memutus rantai penularan yakni dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. “Ini pilihan yang harus kita lakukan. Ini yang harus kita biasakan. Dan inilah yang kemudian kita sebut sebagai kebiasaan yang baru. Oleh karena itu, mari kita budayakan. Mari kita aplikasikan dalam semua tahapan kehidupan kita,” katanya. dja, wah, ndo

baca juga :

Porprov Jatim VII Dijadwalkan 25 Juni-3 Juli, KONI Tunggu SK Gubernur

Rp 21 Miliar untuk Guru, Anggaran Covid-19 Naik Jadi Rp 89 Miliar

gas

Jakarta Akan PSBB Total, Bandara Soetta dan Halim Lakukan Persiapan

Redaksi Global News