Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Tes Masif Bikin Kasus Corona di Surabaya Melonjak

Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M Fikser

SURABAYA (global-news.co
Id) — Pemkot Surabaya menyebut kasus positif virus corona (COVID-19) melonjak signifikan selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena tes dilakukan secara masif.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M Fikser mengatakan, pihaknya melakukan tes besar-besaran melalui rapid test dan swab PCR.
“Angka yang terjadi saat ini karena upaya Pemkot Surabaya yang sudah kita lakukan dengan rapid test dan swab secara besar-besaran,” kata Fikser di Balai Kota Surabaya, Sabtu (9/5/2020).
Saat ini, kata Fikser, tercatat ada 592 pasien positif virus corona di Surabaya. Sebagian angka itu didapatkan usai Pemkot Surabaya melakukan rapid test terhadap 4.250 orang dan tes swab terhadap 1.083 orang. Untuk rapid test dan tes swab yang dilakukan Pemkot Surabaya gratis karena sudah dibiayai langsung dari APBD.
“Di Surabaya yang sudah terkonfirmasi positif 592. Pemkot Surabaya sudah melakukan rapid test kepada 4.250 orang. Lalu kita juga sudah melakukan swab kepada 1.083 orang,” kata Fikser.
Dari rapid test yang sudah dilakukan ke 4.250 orang itu, kata Fikser, 356 orang di antaranya menunjukkan hasil yang reaktif atau positif. Kepada mereka kemudian dilakukan tes swab PCR.
“Dari data yang kami terima 356 dari hasil rapid test, kita juga melakukan rapid test kepada keluarga yang berhubungan erat dengan mereka yang terkonfirmasi, jadi jumlah total 1.083 (tes swab),” ujarnya.
Fikser merinci dari 1.083 swab itu, 230 tes di antaranya dilakukan pada periode Maret-April, hasilnya sebanyak 61 orang terkonfirmasi positif.
Sedangkan pada periode 1-8 Mei, dilakukan sebanyak 805 tes swab, dan 48 di antaranya terkonfirmasi positif. Sementara sisanya sampai saat ini masih dalam tahap uji laboratorium.
“Artinya, ke depan bisa jadi ada peningkatan dari hasil terkonfirmasi, karena hasil swab ada 805 yang sampai saat ini belum keluar,” kata Fikser.
Fikser menjelaskan rapid test dan tes swab tidak dilakukan terhadap sembarang orang melainkan terhadap pasien OTG, ODP, dan PDP sesuai data Pemkot Surabaya. Mekanismenya pasien menjalani tes cepat dua kali untuk kemudian menjalani tes swab untuk mendapatkan hasil lebih akurat.
Pemeriksaan rapid test dan tes swab secara mandiri itu dilakukan Pemkot Surabaya bekerjasama dengan Laboratorium Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya. pur

baca juga :

Purwoasri Diterjang Puting Beliung

Titis Global News

Pasangan Loncat Indah Jatim Berbagi Emas dengan Papua

Redaksi Global News

Tempati Lahan yang Sudah Berubah Kepemilikan, Dekopinda Kab. Madiun Masih Aktif Beroperasi

gas