JAKARTA (global-news.comid)- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto
berduka cita atas meninggalnya mantan Panglima TNI (Purn) Djoko Santoso.
Prabowo menganggap Djoko Santoso adalah orangtua di Partai Gerindra.
Djoko Santoso merupakan mantan Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo – Sandi Sandiaga Uno di Pilpres 2019.
“Prabowo berduka ya karena Alm Djoko Santoini sudah puluhan tahun bersama pak Prabowo,” kata Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade ketika dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Tak hanya Prabowo yang merasa kehilangan atas sosok yang dinilai tegas itu, namun seluruh warga Indonesia termasuk kader Gerindra.
“Beliau sudah kami anggap sebagai orangtua di Partai Gerindra yang selalu menjadi panutan bagi kami semua,” kata anggota DPR RI ini.
Andre mengaku belum mengetahui secara pasti apakah Prabowo Subianto yang juga menjabat Menteri Pertahanan itu akan melayat ke rumah duka atau tidak.
“Saya tidak tahu pasti. Tapi, saya akan melayat ke rumah duka di Bambu Apus, Jakarta Timur,” katanya.
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa akan melayat ke rumah duka mantan Panglima TNI Jenderal TNI Purn Djoko Santoso di Bambu Apus, Jakarta Timur, untuk memberikan penghormatan terakhir.
“Selain KSAD, akan hadir para pejabat teras TNI/TNI AD, para mantan KSAD, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat dan sanak keluarga serta para pelayat di Rumah Duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima di sisi-Nya dan husnul khatimah,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Kadispenad menjelaskan bahwa jenazah almarhum setelah prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Almarhum dibawa ke rumah duka yaitu di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Selanjutnya, jenazah almarhum akan diberangkatkan dari rumah duka pukul 13.00 menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat dan akan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00.
Kadispenad menuturkan, suami dari Angky Retno Yudianti ini merupakan Panglima TNI ke-16, sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010.
“Sebelumnya, almarhum, menjabat Kasad ke-24, sejak 18 Februari 2005 hingga 28 Desember 2007,” ujar Nefra.
Pria sosok yang tegas dan perhatian terhadap para prajurit ini meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan dua orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
Djoko Santoso meninggal dunia di RSPAD Gatot Soebroto pada Minggu pagi sekitar pukul 06.30 usai menjalani perawatan pasca operasi karena pendarahan di otak. dja, yan
berita sebelumnya
berita selanjutnya