SURABAYA (global-news.co.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta mubalig ikut aktif mengedukasi masyarakat mengenai bahaya virus corona atau COVID-19.
Menurut Khofifah, hal ini penting mengingat tidak sedikit masyarakat yang masih nekat untuk beribadah di masjid tanpa jaga jarak ( phisycal distancing) meskipun pemerintah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan maklumat untuk beribadah di rumah selama pandemi.
“Saya berharap besar para mubaligh, ustadz, maupun tokoh-tokoh agama di Jatim bisa aktif turut membantu pemerintah menyosialisasikan tentang bahaya COVID-19 kepada masyarakat luas. Ternasuk cara pencegahannya,” ungkap Khofifah saat menerima silaturrahim Badan Koordinasi Mubaligh Seluruh Indonesia (Bakomubin) Jawa Timur, Jumat (8/5/2020).
Khofifah mengatakan, peran mubaligh sangat strategis bersama-sama pemerintah menghadapi pandemi ini. Oleh karena itu, mubaligh diharapkan mampu memberi penjelasan secara ilmiah dan pencerahan, serta perspektif positif kepada masyarakat luas bagaimana cara menghadapi wabah. Utamanya, dalam sudut pandang agama Islam.
Dengan begitu, tambah Khofifah, masyarakat bisa lebih bijak dalam bersikap karena memiliki pemahaman yang utuh. Baik secara ilmiah maupun spiritual.
Cara ini, lanjut Khofifah, juga efektif dalam menangkal hoaks yang membuat kegaduhan di masyarakat.
“Islam menjabarkan secara detil bagaimana sikap seorang muslim saat berhadapan dengan wabah penyakit. Nah, para mubaligh bisa menambahkan pesan tentang harus memakai masker, penerapan physical distancing, jangan dulu mudik, dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Khofifah menegaskan agar persoalan pandemi COVID-19 ini tidak dianggap sepele oleh masyarakat. Protokol kesehatan harus secara ketat dan disiplin diterapkan guna mencegah munculnya klaster dan episentrum baru penyebaran COVID-19. Saat ini, Kota Surabaya menjadi episentrum penyebaran COVID-19 di Jatim.
Sementara itu Ketua Majelis Syuro Bakomubin KH Iswadi Idris menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung dan membantu program dan peraturan yang dikeluarkan oleh Gubernur maupun Pemprov Jawa Timur.
“Jadi saya ingin dengan Ibu Gubernur dengan Pemerintah Jawa Timur sepenuhnya membantu apa yang kami bisa, kemarin saya rapat dengan sekitar 100 Muballigh yang menyatakan sangat mendukung peraturan Gubernur dan protokol-protokol kesehatan, mendukung lahir batin termasuk menyerukan kepada para jamaah,” tegasnya. erf, tri