Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Pemerintah Diminta Sajikan Data Akurat Korban Corona

Lestari Moerdijat

JAKARTA (global-news.co.id) — Penanganan wabah virus corona (COVID-19) yang dilakukan pemerintah masih dianggap kurang cepat.
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat meminta pemerintah mengoreksi metode pengumpulan data untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan meninggal.
“Sehingga pemerintah memiliki angka presisi dan gambaran konkret mengenai penyebaran virus. Langkah ini dibutuhkan untuk pengambilan keputusan lanjutan serta proyeksi ke depan,” ujar politisi Partai NasDem itu melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (3/4/2020).
Menurutnya pemerintah pusat dan daerah harus sinkron dalam menjalankan kebijakan pencegahan dan penanganan wabah COVID-19. “Meminta pemerintah mempersiapkan ruang anggaran untuk mengatasi wabah COVID-19. Ruang anggaran perlu memperhitungkan stimulus-stimulus yang dibutuhkan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi di dalam negeri,” tuturnya.
Yang tak kalah penting adalah mempercepat pemenuhan kebutuhan peralatan medis, obat-obatan, dan Alat Pelindung Diri (APD). “Koordinasi yang baik dengan pemerintah daerah dalam menghambat penyebaran COVID-19 bisa menjadi jawaban untuk menekan jumlah suspect,” katanya.
Untuk itu, perlu mendorong pemerintah daerah memetakan kondisi penyebaran COVID-19 dan sosial ekonominya. Setelah itu, pemerintah mengumumkan wilayah yang menjadi zona merah penyebaran COVID-19 sehingga masyarakat dapat waspada.

Positif Corona  Menjadi 1.986

Jumlah kasus positif terinfeksi virus corona  atau COVID-19 di Indonesia kembali bertambah. Sehingga, jumlah positif corona sebanyak 1.986 orang dan 181 meninggal dunia.
“Pada hari ini bertambah 196 orang. Sehingga jumlah positif menjadi 1.986,” ungkap Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto dalam Konferensi Pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Jumat (3/4/2020).
Yuri mengatakan, jumlah pasien positif ini terkonfirmasi dari layanan perawatan rumah sakit untuk penderita COVID-19 dan dari hasil tes laboratorium.
Kata Yuri, jumlah kasus yang sembuh meningkat 22 orang. Sehingga total menjadi 134 orang. Kemudian yang meninggal bertambah 11 orang, sehinga menjadi 181 orang.
Penambahan ini, kata Yuri, merupakan gambaran-gambaran yang menunjukkan bahwa proses penularan virus ini masih berlangsung. Oleh karena itu, kata Yuri pertimbangkan kembali kalau akan bepergian kemanapun. “Tempat yang paling aman saat ini adalah berada di rumah bersama keluarga. Ini menjadi penting oleh karena itu pertimbangkan baik-baik,” katanya.
Yuri pun menyarankan tidak usah bepergian, apalagi dalam situasi saat ini secara data dari hari ke hari kasus ini semakin bertambah. “Mari kita lindungi orangtua-orangtua kita karena lebih rentan. Apalagi orang dengan penyakit kronis, karena merekalah yang paling rentan manakala terinfeksi COVID-19 ini. Oleh karena itu kita jaga mereka, anak kita awasi agar tidak tertular penyakit ini,” katanya. jef, sin, ins

baca juga :

Gandeng Puteri Indonesia, Walikota Eri Ajak Anak Muda Bangun Surabaya

PPDB SMPN 2023: Komisi D Sering Terima Aduan, Tjutjuk Supariono Sebut Sistem Zonasi Lukai Rasa Keadilan

Kemenangan Macron Disambut Gembira Warga Muslim