Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

Akibat Virus Corona, 865 Orang Meninggal dalam Sehari di AS

Sebanyak 865 orang meninggal di Amerika Serikat, Selasa (31/3/2020) akibat terinfeksi virus corona baru atau COVID-19.

WASHINGTON (global-news.co.id) – Virus corona baru atau COVID-19 terus memakan korban di Amerika Serikat. Sebanyak 865 orang meninggal di Amerika Serikat pada Selasa (31/3/2020) kemarin akibat terinfeksi virus corona.

Jumlah kematian tersebut merupakan yang terbesar di AS berdasarkan perhitungan yang disusun oleh Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins.

Dengan demikian, korban meninggal akibat COVID-19 di AS secara keseluruhan naik dari 3.008 orang pada pada Senin (30/3/2020) menjadi 3.873 orang. AS saat ini memiliki 188.172 kasus COVID-19, dan menjadi yang tertinggi di dunia.

Presiden AS Donald Trump, memperingatkan virus tersebut berpotensi menewaskan sebanyak 240 ribu orang di AS. Ia memperkirakan dalam dua pekan ke depan akan menjadi momen yang sangat menyakitkan bagi Negeri Paman Sam karena diperkirakan jumlah orang yang meninggal lebih besar.

“Ini akan menjadi dua minggu yang sangat menyakitkan, sangat, sangat menyakitkan. Saya ingin setiap orang Amerika dipersiapkan untuk hari-hari sulit yang terbentang di depan,” kata Trump pada konferensi pers di Gedung Putih sebagaimana dilansir CNN, Rabu (1/4/2020).

Para ahli kesehatan terkemuka mengatakan bahwa keputusan untuk menjaga jarak yang ketat adalah satu-satunya cara untuk menghentikan penularan virus tersebut.

Koordinator Respons Virus Corona di Gedung Putih Deborah Birx juga mengatakan, perilaku masyarakat AS terhadap penjagaan jarak sangat diperlukan dalam menentukan penyebaran virus tersebut ke depan.

Birx menampilkan grafik dalam konferensi pers yang memetakan perkiraan jumlah kematian akibat virus corona di AS bisa mencapai 100 ribu hingga 240 ribu orang. Ia menyebut upaya mitigasi harus secepatnya dilakukan untuk menghindari dampak lebih buruk. “Tidak ada vaksin atau terapi ajaib. Itu hanya perilaku, masing-masing perilaku kita diterjemahkan menjadi sesuatu yang mengubah perjalanan pandemi virus ini selama 30 hari ke depan,” ungkap Birx.

Di sisi lain, pakar penyakit menular AS dr Anthony Fauci, menyebutkan pada konferensi pers bahwa mitigasi dengan metode penjagaan jarak sebetulnya efektif dan meminta pihak berwenang di AS untuk menegakkan anjuran WHO tersebut dengan segala cara. zis, cnn

baca juga :

Badrut Tamam:  Tak Ada Warga Pamekasan yang Positif COVID-19

gas

Fatwa MUI, Ternak Bergejala Ringan PMK Boleh Dijadikan Kurban

Bhayangkara FC Kalahkan PSS, Persaingan Papan Atas Tetap Panas