RIYADH (global-news.co.id) – Menepis rumor yang menyebutkan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud meninggal di tengah dugaan adanya upaya kudeta, Kerajaan Arab Saudi merilis sejumlah foto raja. Foto-foto yang dirilis menunjukkan sang raja menjalankan tugas resminya pada Minggu (8/3/2020) setelah penahanan tiga pangeran termasuk adik laki-laki sang raja dan keponakannya yang diduga akan melakukan kudeta terhadapnya.
Gambar-gambar aktivitas pemimpin Kerajaan Arab Saudi ini diterbitkan kantor berita negara setempat, Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir AP, Senin (9/3/2020).
Laporan tentang upaya kudeta awalnya muncul dari sejumlah media Barat termasuk New York Times dan Wall Street Journal setelah dua pangeran senior ditangkap Jumat pekan lalu. Keduanya adalah Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saud (adik Raja Salman) dan Pangeran Mohammed bin Nayef (mantan putera mahkota yang juga keponakan Raja Salman).
Laporan lain dari Middle East Eye (MEE) yang mengutip sumber di Saudi mengatakan penangkapan berlanjut hingga menargetkan 20 pangeran. Empat dari 20 pangeran yang ditangkap telah diidentifikasi yakni Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, putera Pangeran Ahmed, Pangeran Nayef bin Ahmed bin Abdulaziz (Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Angkatan Darat), mantan Putera Mahkota Mohammed bin Nayef dan saudara tirinya Nawaf bin Nayef.
Para pangeran yang ditangkap dicurigai melakukan kontak intensif dengan kekuatan asing termasuk Amerika Serikat dalam upaya kudeta. SPA, dalam merilis foto-foto Raja Salman, tidak mengonfirmasi laporan tentang rencana kudeta.
Dua orang yang dekat dengan keluarga Kerajaan Saudi yang dikutip AP mengatakan bahwa Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan Pangeran Mohammed bin Nayef ditangkap karena tidak mendukung Putera Mahkota Mohammed bin Salman, yang telah mengonsolidasikan kendali semua kekuasaan utama di dalam kerajaan dengan dukungan ayahnya, Raja Salman.
Pangeran Ahmed bin Abdulaziz al-Saud dan Pangeran Mohammed bin Nayef sejauh ini dikenai tuduhan melakukan pengkhianatan. Seorang sumber di Saudi menambahkan bahwa penangkapan para pangeran itu mengirim pesan kepada siapa pun di dalam keluarga kerajaan yang merasa kehilangan haknya. “Hentikan menggerutu dan mengikuti garis batas karena jika Pangeran Ahmed dapat ditangkap, pangeran mana pun dapat dan akan (ditangkap). Pangeran Ahmed dipandang sebagai orang yang bisa dilihat para bangsawan ketika merasa jengkel dengan cengkeraman putera mahkota pada kekuasaan,” kata sumber tersebut.
Penangkapan para pangeran itu mengejutkan, mengingat bahwa Pangeran Mohammed bin Nayef (60), secara luas dikenal berada di bawah pengawasan ketat karena didepak dari garis suksesi oleh Putera Mahkota Mohammed bin Salman pada pertengahan 2017.
Penangkapan terhadap Pangeran Ahmed bin Abdulaziz (78), juga tidak terduga karena ia adalah adik Raja Salman dan juga anggota senior keluarga al-Saud yang berkuasa. Pangeran Ahmed telah lama memiliki pandangan yang tidak menguntungkan tentang Putera Mahkota Mohammed bin Salman dan merupakan salah satu dari beberapa pangeran senior yang tidak memberikan kesetiaan kepadanya.
Baik Pangeran Ahmed maupun Pangeran Mohammed bin Nayef pernah bertugas sebagai Menteri Dalam Negeri yang mengawasi keamanan dan pengawasan di dalam kerajaan. Penangkapan itu kemudian melahirkan spekulasi bahwa pemerintahan Raja Salman akan segera berakhir. Namun, pihak Saudi kemudian merilis foto Raja Salman sedang memimpin upacara pelantikan Duta Besar Saudi yang baru diangkat ke Ukraina dan Uruguay.
Sebuah sumber dekat pemerintah Saudi mengabarkan pada media Perancis, AFP bahwa kondisi raja masih sehat dan baik-baik saja. Adapun penahanan tiga anggota kerajaan merupakan usaha penertiban di dalam keluarga kerajaan.
Pangeran MBS sejauh ini dinyatakan masih dalam ‘kontrol’, dan penahanan itu terjadi akibat akumulasi perbuatan kurang baik yang dilakukan tiga pangeran yang ditahan. Sumber itu tidak mengatakan apa saja detil dari perbuatan kurang baik tersebut.
Namun, sumber kuat lain mengatakan kalau penahanan anggota keluarga yaitu Pangeran Ahmed bin Abdelaziz, Pangeran Nawaf bin Nayef dan Pangeran Mohammed bin Nayef karena mereka diketahui merencanakan kudeta kepada Raja Salman. Penahanan menandakan tindakan keras terbaru yang dilakukan pangeran MBS, anak Raja Salman yang mengonsolidasikan kekuatannya dalam menahan penantang potensialnya dari perolehan tahta kerajaan. Sosok pangeran MBS juga telah dinilai sebagai pengatur de fakto yang mengontrol seluruh lapisan pemerintahan dari pertahanan sampai perekonomian. rtr, sin, zis