Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

‘Pembersihan’ Terus Berlanjut, 20 Pangeran Arab Saudi Ditangkap

Ada 20 pangeran dilaporkan telah ditahan karena dicurigai hendak melakukan kudeta terhadap Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putera Mahkota Mohammed bin Salman (kiri).

RIYADH (global-news.co.id) – ‘Pembersihan’ massal terus dilakukan oleh Pemerintahan Saudi. Ada 20 pangeran dilaporkan telah ditahan karena dicurigai hendak melakukan kudeta terhadap Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Ke-20 pangeran itu termasuk adik Raja Salman, Pangeran Ahmed bin Abdulaziz dan mantan putera mahkota yakni Mohammed bin Nayef. “Sudah 20 pangeran telah ditangkap karena diduga menjadi bagian dari kudeta untuk menggulingkan Putera Mahkota,” tulis Middle East Eye (MEE) dalam laporannya yang mengutip sumber di Saudi yang dilansir Senin (9/3/2020).

Laporan MEE mengklaim empat dari 20 pangeran yang ditangkap telah diidintifikasi. “Pangeran Ahmed, puteranya Pangeran Nayef bin Ahmed bin Abdulaziz (Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Angkatan Darat), mantan Putera Mahkota Mohammed bin Nayef dan saudara tirinya Nawaf,” lanjut laporan MEE.

“Keponakan Raja Salman (Mohammed bin Nayef) adalah anggota peringkat tertinggi Angkatan Bersenjata Saudi yang diketahui ditahan sejauh ini,” sambung laporan MEE.

Laporan media lain menyebut, para pangeran yang ditangkap telah melakukan kontak intensif dengan pihak asing termasuk Amerika Serikat (AS) memuluskan rencana kudeta.

Penangkapan massal para pangeran Saudi dimulai sejak, Jumat (6/3/2020). Pangeran pertama yang ditangkap adalah Pangeran Ahmed dan Pangeran Mohammed bin Nayef. Seorang sumber di Saudi yang mengetahui penangkapan itu mengatakan keduanya ditangkap setelah sejumlah pengamatan.

Kedua pangeran itu sebelumnya pernah bertugas sebagai Menteri Dalam Negeri yang mengawasi keamanan dan pengawasan di dalam kerajaan.

Sumber yang dekat dengan pengadilan kerajaan mengatakan penangkapan terhadap Mohammed bin Nayef (60), merupakan kejutan. Sebab, dia secara luas dikenal berada di bawah pengawasan ketat setelah dikeluarkan dari garis suksesi oleh Putera Mahkota Mohammed bin Salman pada pertengahan 2017.

Sedangkan penangkapan terhadap Pangeran Ahmed bin Abdulaziz (78), juga tidak terduga karena ia adalah adik Raja Salman dan juga anggota senior keluarga al-Saud yang berkuasa.

Pangeran Ahmed telah lama memiliki pandangan yang tidak menguntungkan bagi Putera Mahkota Mohammed bin Salman (34) dan merupakan salah satu dari hanya beberapa pangeran senior yang abstain dari bersumpah setia kepadanya.

Wall Street Journal pertama kali melaporkan penangkapan itu dengan mengutip sumber-sumber tak dikenal yang dekat dengan pengadilan kerajaan. Sejumlah sumber mengatakan para pangeran merencanakan kudeta yang akan menghentikan kebangkitan Putera Mahkota Mohammed bin Salman.

Wall Street Journal melaporkan bahwa penyisiran telah meluas dengan memasukkan puluhan pejabat Kementerian Dalam Negeri, perwira senior angkatan darat dan lainnya yang dicurigai mendukung upaya kudeta.

Sejauh ini, Pemerintah Arab Saudi belum mengonfirmasi penangkapan massal keluarga kerajaan. Sejumlah kedutaan Saudi termasuk yang di Washington juga belum bersedia berkomentar. zis, mee, sin

 

baca juga :

Kualitas Beras Buruk, Dinsos P3A Kab Tuban Ancam Putus Kontrak

Redaksi Global News

Panpel Konferensi Masih Buka Peluang, Trio Nama Lolos Verifikasi Calon Ketua PWI Jatim

Redaksi Global News

KemenKopUKM Dorong Pemda Segera Bentuk Lembaga Inkubator

Redaksi Global News