Global-News.co.id
Indeks Nasional Utama

Ogah Lockdown, Pemerintah Diminta Siapkan Opsi Penanganan Lain

JAKARTA (global-news.co.id) — Anggota Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina mengatakan, lockdown hanyalah salah satu opsi dari penanganan sistematis dari pandemi corona (COVID-19). Menurutnya, pemerintah harus menyiapkan opsi penanganan lain jika memang tidak menginginkan penutupan akses tersebut.

Selly Andriany Gantina

“Prinsipnya pemerintah harus siapkan perangkat kebijakan yang mampu berikan rasa aman bagi masyarakat” kata Selly Andriany Gantina di Jakarta, Senin (16/3/2020).

Menurutnya, harus ada pertimbangan matang jika suatu kawasan tertentu akan diisolasi. Dia mengatakan, pemerintah harus memastikan ketersediaan kebutuhan bahan pokok, fasilitas kesehatan, listrik serta air dan kebutuhan dasar lainnya.

“Suatu zona ditutup itu dampaknya kan berlapis-lapis. Tidak bisa alasan mentah terus minta suatu daerah lockdown gitu karena kalau kalkulasinya meleset yang ada jadi chaos,” katanya.

Secara pribadi dia memandang bahwa pemerintah memang belum perlu mengunci negara. Menurutnya, yang lebih penting adalah membangun kerjasama lintas pemangku kebijakan antara satuan tugas (satgas) percepatan penanganan COVID-19.

Dia juga meminta adanya kerjasama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah guna menanggulangi penyakit mematikan tersebut. Dia menegaskan, jangan sampai ada tumpang tindih kewenangan antara pusat dan daerah.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tidak memasukkan lockdown sebagai salah satu kebijakan untuk mencegah penyebaran virus corona. Dia mengingatkan agar langkah serupa juga diterapkan oleh para kepala daerah.

Jokowi menegaskan bahwa keputusan lockdown adalah kebijakan pemerintah pusat, bukan daerah. Dia lebih menekankan agar masyarakat melakukan social distancing atau memberikan jarak dengan orang lain guna mengurangi resiko tertular COVID-19.

Saat ini sudah ada beberapa negara yang melakukan lockdown sebagian maupun seluruh wilayah negaranya yaitu Italia sejak 9 Maret 2020, Denmark sejak 13 Maret 2020, Filipina sejak 12 Maret 2020 hingga Irlandia pada 12-29 Maret 2020.

Sedangkan pemerintah China mengunci Kota Wuhan dan beberapa kota di dekatnya yang menjadi lokasi episentrum Covid-19. Sementara Korea Selatan melakukan lockdown terhadap kota metropolitan Daegu. ejo, ins

baca juga :

552 Pekerja Migran Ilegal  Dipulangkan dari Malaysia

gas

One Two Trees, Komitmen SKK Migas Jaga Keberlanjutan Lingkungan

gas

Selandia Baru Konfirmasi Kasus Pertama Corona, Pasien Sempat Transit di Bali

Redaksi Global News