Global-News.co.id
Indeks Kesehatan Utama

Cegah Penularan Corona COVID-19, Pelajari Etika Batuk dan Bersin yang Benar

 

Saat batuk atau bersin yang benar dengan menutup menggunakan bahu. Tujuannya adalah agar virus dan bakteri tidak menyebar serta mencegah penularan penyakit melalui tangan.

 

Perilaku gaya hidup sehat untuk meningkatkan imunitas penting dalam pencegahan virus corona COVID-19. Selain itu, ada hal penting lain dalam pencegahan penularan virus corona, yakni menerapkan etika batuk dan bersin yang benar.

 

Perlu diketahui, virus corona COVID-19 menyebar dengan cepat ke berbagai negara, salah satunya diyakini melalui perantara tangan yang kotor dan telah terinfeksi. Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Dr dr Agus Dwi Susanto SpP(K).

dr Agus mengatakan tangan menjadi media penularan infeksi (termasuk virus corona) yang paling banyak dan sering terjadi. Pasalnya seseorang akan memegang segala objek yang ada di depannya menggunakan tangan.

Karenanya, dr Agus mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan tangan untuk menutup batuk dan bersin. Pasalnya kuman akan berkumpul di telapak tangan dan mempermudah akses penularan virus ke benda maupun orang lain. “Saat batuk atau bersin jangan ditutup dengan tangan. Karena saat salaman tangannya akan membawa kuman dan menular,” tutur dr Agus kemarin.

Lalu, seperti apa baiknya ketika batuk atau bersin? dr Agus menyarankan untuk menutup menggunakan bahu. Tujuannya adalah agar virus dan bakteri tidak menyebar serta mencegah penularan penyakit melalui tangan. “Jadi disarankan menutup batuk dan bersin menggunakan bahu agar tidak menyebar ke orang lain,” tuntasnya.

Sering mengalami pilek atau flu memang menjadi salah satu sindrom awal penyakit virus corona. Tapi, flu dan pilek bukan berarti Anda terkena corona.

Dikutip Zeenews, bisa jadi Anda sering mengalami pilek dan flu karena tidak membatasi porsi makanan manis. Karena itu, batasi sedikit agar tak merugikan kesehatan.

Banyak orang tidak tahu bahwa makanan seperti permen, aneka kue manis, puding, roti hingga minuman diet soda sangat berbahaya bila dikonsumsi berlebihan. Lantas, apa bahaya jika terlalu banyak makan makanan manis?

Jika sering sakit, maka Anda mengonsumsi terlalu banyak makanan dan minuman manis. Asupan gula yang berlebihan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membahayakan kemampuan tubuh untuk melawan virus flu, pilek, dan bahkan penyakit kronis.

Konsumsi terlalu banyak gula akan membuat Anda merasa lelah sepanjang hari. Meskipun makanan ini membuat Anda merasa berenergi di awalnya, lama-lama tubuh terasa loyo saat beraktivitas.

Jika Anda memiliki kadar kolesterol tinggi, maka salah satu faktornya karena terlalu sering makan makanan manis. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Medicinal Food menunjukkan, tubuh yang mengalami kelebihan gula dapat meningkatkan kolesterol jahat (LDL) dan menurunkan kolesterol jahat (HDL).

Konsumsi terlalu banyak makanan manis bisa menyebabkan gangguan pada kulit. Anda bisa mengalami banyak jerawat dan masalah lainnya seperti rosacea, eksim, atau bahkan kulit kering. Karena itu, batasi konsumsi makanan manis agar penampilan Anda tetap menawan sepanjang hari.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Appetite menunjukkan, seseorang yang mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan perut cepat lapar. Hal ini dipengaruhi karena gula darah yang meningkat. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan cukup energi dan merasa selalu lapar. tri, okz, ins

 

Etika Batuk dan Bersin

  • Tutup mulut dan hidung menggunakan tisu atau lengan baju Anda bila batuk atau bersin
  • Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah
  • Cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun atau pencuci tangan berbasis alkohol
  • Saat Anda flu atau batuk gunakan masker agar orang lain tidak tertular

baca juga :

Putus Mata Rantai COVID-19, Pemprov Jatim Buka Akses Peta Persebaran Real Time Secara Luas

Redaksi Global News

Pesan Gus Muhdlor pada Santri Darul Ulum Rejoso-Jombang

Pemkot Surabaya Lakukan Penataan Kawasan Wisata Kota Tua

Redaksi Global News