Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Bendung Penyebaran Corona, Pemkot Surabaya Tunda Tiga Event HJKS ke-727

Ilustrasi kegiatan Festival Rujak Uleg 2019. Kegiatan tahunan Festival Rujak Uleg yang rencananya berlangsung pada Sabtu (5/4/2020) ditunda oleh Pemkot Surabaya untuk meminimalisir penyebaran corona.

SURABAYA (global-news.co.id) –Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai langkah antisipasi pencegahan penyebaran virus corona (COVID-19) terus dilakukan. Mulai dari sosialisasi langsung ke masyarakat, mengimbau agar peserta didik belajar di rumah, hingga peniadaan sementara kegiatan Car Free Day (CFD). Terbaru, Pemkot Surabaya menunda sementara tiga event besar dalam acara rangkaian Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, penundaan sementara beberapa kegiatan dalam rangkaian HJKS ini sebagai langkah untuk meminimalisir kontak atau hubungan langsung warga. Sebab, dalam event tersebut, terjadi pengerahan massa yang dinilai cukup besar.

“Setelah rapat kemarin dengan situasi pengerahan massa yang cukup besar di event-event itu, sehingga untuk mengantisipasi situasi seperti ini (COVID-19), maka hasil rapat kita memutuskan untuk menunda pelaksanaannya,” kata Antiek, Selasa (17/3/2020).

Antiek menjelaskan, tiga event besar HJKS ke-727 yang dilakukan penundaan sementara ini adalah Festival Rujak Uleg yang rencananya berlangsung pada Sabtu (5/4/2020), Grand Final Cak dan Ning pada Kamis (9/4/2020) dan Surabaya Vaganza, Sabtu (12/4/2020). Tiga event besar tersebut, dipastikan ditunda sementara hingga kondisinya memungkinkan.

“Jadi tiga event besar itu kita tunda sementara, karena melibatkan banyak orang. Seperti Festival Rujak Uleg itu lebih dari 1.500 orang peserta dan Surabaya Vaganza dengan banyaknya masyarakat,” katanya.

Di samping itu, kata Antiek, beberapa pimpinan perusahaan atau instansi yang menjadi peserta Surabaya Vaganza juga menyatakan mundur. Hal ini tentunya sebagai langkah antisipasi untuk mencegah penularan COVID-19.

“Surabaya Vaganza melibatkan begitu banyak masyarakat. Karena banyak juga kebijakan perusahaan dan pimpinannya untuk mundur, sehingga kita ambil keputusan itu (ditunda),” terangnya.

Namun demikian, Antiek memastikan, pihaknya akan kembali mengkaji bersama pihak-pihak terkait kapan event tersebut bisa dilaksanakan. Tentunya dengan melihat situasi dan kondisi perkembangan COVID-19. “Nanti kita lihat setelah situasi kondisinya stabil, kita informasikan lebih lanjut kapan penundaan waktu dan sebagainya,” kata dia.

Sedangkan untuk event Surabaya Cross Culture Festival (SCCF) yang berencana dilaksanakan pada 5 – 9 Juli 2020, juga masih dilakukan pertimbangan. Antiek menyebut, meski masih berlangsung pada beberapa bulan ke depan, namun pihaknya belum bisa memastikan apakah event tersebut ditunda atau tetap dilaksanakan. Semua tergantung perkembangan sikon terkait penyebaran wabah corona.

“Itu juga masih dipertimbangkan, nanti apakah Juli ini bisa dilaksanakan, kita lihat situasi apakah sudah bisa, kalau belum nanti juga diundur,” ujarnya. pur

baca juga :

Layanan Premium Pengiriman Barang Bergaransi Kepastian

Redaksi Global News

Perkuat Sinergitas, Polisi Jalin Silahturahmi bersama Media Sidoarjo

Redaksi Global News

Pelatih Baru Persija Thomas Doll, Inilah Deretan Prestasinya

Redaksi Global News