RIYADH (global-news.co.id) — Arab Saudi menangguhkan salat di semua masjid di seluruh negeri, kecuali dua situs paling suci, sebagai upaya membendung virus corona baru (COVID-19). Masjid-masjid akan ditutup sementara untuk salat lima waktu setiap hari dan juga salat Jumat setiap pekan.
Kantor resmi Saudi Press Agency melaporkan hal itu seperti dilansir AFP, Rabu (18/3/2020), mengutip dewan ulama senior -badan keagamaan tertinggi kerajaan. Keputusan itu bertujuan mengarahkan jamaah untuk salat di rumah, tetapi tidak mempengaruhi salat di Masjidil Haram Makah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Untuk memastikan hal tersebut, dewan ulama pun meminta seluruh muazin di negeri itu setelah melantunkan azan agar menyampaikan kepada para jamaah melaksanakan salat di rumah masing-masing. Komisi ulama itu menyatakan hal tersebut diputuskan merujuk apa yang terjadi pada zaman Rasulullah Muhammad SAW.
Mengutip ayat-ayat Alquran dan hadits rasul dalam menghadapi penyebaran epidemi, dewan ulama itu juga meminta tak ada pertemuan ibadah seperti pengajian di masjid-masjid di negeri tersebut hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Keputusan dewan ulama itu sendiri diambil setelah melihat perkembangan pandemi corona di dunia, juga masukan dari laporan otoritas kesehatan di Kerajaan Arab Saudi tersebut.
Merujuk pada situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), per Rabu (18/3/2020) pukul 03.16, jumlah kasus positif COVID-19 di Arab Saudi ada 133, tanpa kematian. Jumlah itu meningkat tajam sejak 13 Maret 2020, dari yang semula 20. Dalam hitungan global, kasus positif COVID-19 telah mencapai 184.976 di 159 negara terjangkit, di mana 7.529 meninggal.
Untuk mencegah penyebaran pandemi corona, Arab Saudi sendiri telah menutup sejumlah pusat keramaian seperti mal dan restoran. Selain itu, Arab juga membatalkan perjalanan umrah dari sejumlah negara–termasuk Indonesia. zis, afp, ins