Global-News.co.id
Indeks Mancanegara Utama

Panik Virus Corona, Warga Hong Kong Borong Makanan di Supermarket

 

Panik meluasnya wabah virus corona, Warga Hong Kong dilaporkan mulai memborong makanan dan kebutuhan pokok lainnya di supermarket-supermarket setempat.

HONG KONG (global-news.co.id) – Wabah virus corona yang melanda  Tiongkok membuat panik warga Hong Kong. Apalagi saat ini 11 orang dinyatakan positif terpapar virus corona di Hong Kong. Untuk berjaga-jaga terhadap berbagai kemungkinan, warga Hong Kong dilaporkan mulai memborong makanan dan kebutuhan pokok lainnya di supermarket-supermarket setempat.

Di supermarket besar Distrik Wan Chai, gerai-gerai yang menjual daging beku dan sea food kosong sejak Jumat (31/1/2020). Stok sayuran segar juga berkurang. “Semua orang benar-benar khawatir. Saya pikir semua orang takut dengan apa yang akan terjadi dalam beberapa hari mendatang. Harga juga akan naik,” kata Cindy, seorang warga, Senin (3/2/2020).

Hong Kong pernah dilanda wabah sindrom pernapasan akut SARS pada 2003 yang menewaskan hampir 300 orang. Tampaknya warga masih trauma dengan pengalaman buruk di masa lalu.

Umumnya warga Hong Kong khawatir toko-toko dan supermarket akan kehabisan stok makanan dan produk pembersih terkait potensi penutupan perbatasan dengan Tiongkok. Pasalnya sekitar 90 persen pasokan bahan makanan di Hong Kong diimpor dan sebagian besar berasal dari Tiongkok daratan.

Pada akhir pekan, ratusan warga Hong Kong antre berjam-jam untuk membeli masker serta produk penambah kekebalan tubuh seperti vitamin C.

Seorang warga mengatakan, perburuan makanan di supermarket-supermarket belum pernah terjadi sebelumnya di kota berpenduduk 7,4 juta jiwa itu. Dia menggambarkan kondisi ini jauh lebih buruk saat kepanikan wabah SARS pada 2003.

Virus corona yang berpusat di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei sejauh ini telah menewaskan 361 orang di China.

Sejauh ini Pemerintah Hong Kong hanya menutup sebagian pintu perbatasan dengan Tiongkok, memungkinkan penduduk dari daratan menyeberang ke Hong Kong, demikian pula sebaliknya.

Pada Senin, ratusan pekerja medis Hong Kong melakukan aksi mogok kerja menuntut kepada pemerintah untuk menutup seluruh perbatasan. Mereka beralasan sumber daya, peralatan medis, dan ruang isolasi yang ada di Hong Kong saat ini tak akan mampu menangani virus corona jika wilayah itu mengalami wabah. zis, ins, okz

baca juga :

‘Road To Ignition’, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2021 Hadir di Surabaya

Redaksi Global News

Kolaborasi BPBD-DPRD Jatim Komitmen Lakukan Penghijauan

Redaksi Global News

Budidaya Ikan Kerapu, Solusi Masalah  Garam Hingga Kawasan Ekonomi Terpadu

gas