Global-News.co.id
Indeks Pendidikan Utama

Bersama Toyota, ITS Siap Garap Konversi Mobil Listrik

Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Yui Hastoro Sapardyanto (kiri) saat menyerahkan kunci mobil Toyota Calya kepada Rektor ITS Prof Mochamad Ashari, Rabu (19/2/2020).

SURABAYA (global-news.co.id) – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia yang banyak menghasilkan inovasi besar, salah satunya pada dunia kendaraan listrik. Bekerjasama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), ITS bakal menggarap konversi mobil listrik sesuai Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di Ruang Rektor ITS, Rabu (19/2/2020).

Direktur Bidang Purchasing, Product Business Management, Engineering Management, Quality Assurance, Technical Government Affairs, and Internal Audit PT TMMIN Yui Hastoro Sapardyanto menyatakan, dalam kerjasama ini ITS mendapatkan satu unit mobil konvensional dari Toyota yang diharapkan bisa dikonversi menjadi mobil listrik.

Ditargetkan selesai pada  Oktober mendatang, Yui menjelaskan, jika setidaknya mobil tersebut bisa melaju sampai dengan kecepatan 120 kilometer per jam dengan menggunakan motor berdaya 30 kilowatt. “Hal tersebut juga sesuai dengan arah kebijakan pemerintah yang mendorong penggunaan mobil listrik,” tandasnya.

Selain akan mengurangi polusi udara di perkotaan, menurut Yui, proses konversi mobil listrik ini juga akan menciptakan model bisnis baru di masa yang akan datang. Pasalnya, masyarakat yang telah memiliki mobil konvensional sebelumnya tidak perlu lagi membeli mobil listrik baru. “Tinggal bawa saja ke bengkel resmi untuk dikonversi menjadi mobil listrik,” ungkap lelaki berkaca mata tersebut.

Semakin tingginya angka penggunaan mobil di Indonesia saat ini, lanjut Yui, juga menjadi salah satu peluang yang besar untuk proyek konversi mobil listrik ke depannya. Yui menyatakan, jika konversi mobil listrik seperti ini sebetulnya telah banyak dilakukan di beberapa negara lain.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengaku yakin ITS dapat menyelesaikan proyek besar ini. Selama ini, menurutnya, ITS juga memiliki banyak inovasi dan riset dalam kendaraan listrik, salah satunya adalah sepeda motor listrik gesit yang telah berhasil dikomersialkan.

Lelaki yang akrab disapa Ashari ini mengungkapkan, sebetulnya dalam proses konversinya tidak membutuhkan waktu yang panjang, tetapi diperlukan waktu yang lama dalam proses pengujiannya. Salah satunya, pengujian jalan sejauh 10.000 kilometer yang akan memerlukan banyak waktu dan tenaga.

Guru besar Teknik Elektro ITS tersebut juga mengharapkan, ITS bisa menyelesaikan tantangan ini dengan maksimal dan tepat pada waktunya. “Semoga ke depannya bisa diterapkan langsung kepada masyarakat luas,” pungkasnya optimistis. tri, hms

baca juga :

Beras Langka, Pedagang Beras di Madiun Mengeluh 

gas

Berkat Alat Pemurnian Biogas, Dosen ITS Berhasil Raih Paten

Menkeu Sri Mulyani Proyeksikan Ekonomi Triwulan III-2021 Tumbuh 4,3 Persen

Redaksi Global News