Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

BKMG Minta Warga Jatim Waspada Bencana

 

Wilayah Jatim saat ini sudah mendekati puncak musim hujan, saat hujan deras dan angin kencang pohon rawan roboh. Di Kota Surabaya juga berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

SURABAYA  (global-news.co.id) – Cuaca ekstrem masih mengintai di sejumlah wilayah Jawa Timur hingga 12 Januari mendatang. Dampak ikutan dari cuaca ekstrem ini bisa berupa banjir, rob, dan longsor. Masyarakat, terutama di lokasi rawan bencana, diminta waspada.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kelas I Juanda menyebut wilayah Jatim sudah mendekati puncak musim hujan. Di Kota Surabaya berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. “Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Juanda Surabaya memperkirakan potensi cuaca ekstrem selama periode 6 sampai 12 Januari 2020,” kata Kasi Data dan Informasi BMKG Klas I Juanda, Teguh Tri Susanto, Rabu (8/1/2020).

Ia mengimbau, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Terutama pada angin kencang yang bisa merobohkan tiang listrik hingga pepohonan. “Waspadai adanya curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat petir dan angin kencang yang berpotensi terjadi di wilayah Jawa Timur,” imbuhnya.

Selain Surabaya, Teguh menyebut, ada daerah lain yang juga dilewati hujan lebat dan angin kencang. Seperti Bangkalan, Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Jombang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Malang, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten Probolinggo.

Selain itu Kota Batu, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto dan Kota Pasuruan. Lalu Kota Probolinggo, Lamongan, Lumajang, Magetan, Pacitan Pamekasan, Pulau Bawean, Sidoarjo, Situbondo, Sumenep, Trenggalek, Tuban dan Tulungagung.

Selain hujan dan angina, BMKG Klas I Juanda mengeluarkan peringatan dini soal banjir rob yang diprediksi bakal terjadi di pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo hingga Pasuruan.

Karenanya, Teguh mengimbau, masyarakat di pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan. Teguh ingin masyarakat berhati-hati pada cuaca ekstrem yang akan melanda Surabaya, Sidoarjo dan Pasuruan.

“Kami mengimbau supaya masyarakat perlu mewaspadai adanya banjir rob di Jawa Timur terutama untuk wilayah Pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo dan Pasuruan. Karena pasang maksimum memasuki fase bulan purnama pada tanggal 9 sampai 11 Januari 2020,” kata Teguh.

Berdasarkan data yang dihimpun, banjir rob diprediksi akan terjadi pada 9 hingga 11 Januari 2020. Sementara ketinggian air diperkirakan mencapai 130 sampai 150 sentimeter dari permukaan laut di wilayah pesisir Pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, pesisir Sidoarjo dan Pasuruan.

Teguh menambahkan, banjir rob akan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB hingga 24.00 WIB. Hal ini berdampak dengan munculnya genangan air yang dapat mengganggu transportasi laut. “Diprediksi terjadinya kenaikan air laut sekitar pukul 22.00 hingga 24.00 WIB dengan ketinggian 130 sampai 150 cm. Untuk itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang air,” terangnya.

Di tempat terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau, kepada warga yang tinggal di kawasan pesisir untuk menyiapkan kantong-kantong pasir mengantisipasi ancaman banjir air laut (rob). “Untuk sementara, siapkan kantong-kantong pasir mengantisipasi masuknya air ke rumah,” ujar Gubernur yang baru pulang umrah, Rabu (8/1/2020).

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga mengimbau, masyarakat tetap waspada terhadap ancaman banjir air laut yang diprediksi terjadi dalam waktu dekat ini. “Imbauan khususnya kepada seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah pelabuhan Surabaya, pesisir Surabaya Timur, Sidoarjo dan Pasuruan,” ucap gubernur perempuan pertama di Pemprov Jatim tersebut. pur, ara

baca juga :

Izin Vaksin Sinovac Keluar Sebelum 13 Januari

Redaksi Global News

Pimpinan DPRD: Kekerasan Seksual Rusak Citra Surabaya sebagai KLA

Layanan Drive Thru Penukaran Uang 2023 Ditutup, Total Uang Yang Ditukar Tembus Rp 60 Miliar

Redaksi Global News