Global-News.co.id
Gresik-Sidoarjo-Mojokerto Indeks Utama

Bau Tak Sedap, Anak-anak TK di Desa Tlocor Belajar Pakai Masker

Sejumlah siswa terlihat mengenakan masker saat kegiatan belajar mengajar.

Sistem pendidikan belajar mengajar di TK Dharma Wanita Persatuan Kedung Pandang II di Sidoarjo terganggu, karena adanya bau tak sedap. Akibatnya siswa harus menutupi hidung di saat belajar.

 

Kebiasaan warga menjemur ikan dan udang, mulai diresahkan lembaga pendidikan di sekitar. Pasalnya, bau dari ikan dan udang ini cukup menyengat dan menganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Kondisi ini dialami TK Dharma Wanita Persatuan Kedung Pandang II di Sidoarjo. Para dewan guru mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari kepala ikan dan udang yang dijemur. Akibat bau tersebut, anak-anak belajar harus menggunakan masker.

TK tersebut berada di Dusun Tlocor, Kecamatan Jabon. Tepatnya di selatan Sungai Porong. Sedangkan jemuran kepala ikan dan udang berada di utara sungai. Yang berjarak sekitar 200 meter. Bau tak sedap tersebut membuat anak-anak TK tidak betah mengikuti kegiatan belajar. Bau itu membuat kepala mereka pusing bahkan hingga mual-mual dan muntah.

Menurut Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Kedung Pandang II, Fatmawati, bau tidak sedap ini sebenarnya berlangsung sudah lama. Namun pada saat musim hujan, baunya lebih menyengat. “Untuk menyiasati agar anak-anak ini betah mengikuti pelajaran, kami suruh memakai masker. Untuk mengurangi agar bau itu tidak menyengat,” kata Fatmawati di sekolahannya, Rabu (15/1/2020).

Menurutnya, anak-anak setiap hari memakai masker. Mereka ingin cepat-cepat pulang ke rumah jika tidak memakai masker karena tidak kuat dengan bau menyengat.

“Lantaran bau yang sangat menyengat itu, sepertiga dari jumlah siswa tidak masuk sekolah. Jumlah siswa TK A dan B sebanyak 50 siswa,” tambah Fatmawati.

Kemudian salah seorang wali murid Ismawanti (31) mengatakan, bau menyengat tersebut dirasakan setiap hari. “Bau menyengat ini sudah berlangsung lama. Sebenarnya ibu-ibu pernah mendatangi lokasi jemuran ikan tersebut. Tapi sampai saat ini tidak ada tanggapan,” ujar Ismawanti.

Pendapat yang sama disampaikan wali murid lainnya Laatus Saadah (28). Ia berharap pihak terkait membantu menyelesaikan masalah tersebut. “Kami berharap pihak dinas terkait bisa membantu menyelesaikan bau yang menyengat ini. Dengan harapan anak-anak yang masih kecil-kecil ini bisa belajar dengan tenang dan nyaman,” pungkas Laatus. nas, dtc

baca juga :

Cegah Hepatitis Akut, Kader Posyandu Surabaya Harus Gencar Sosialisasi PHBS

Aplikasi Penyedia Informasi Galang Dana karya Mahasiswa ITS Masuk 17 Ide Terbaik Nasional

Redaksi Global News

Peringati Hari Kartini, Gubernur Khofifah Ajak Perempuan Harus Tetap Tangguh Hadapi Pandemi COVID-19

Redaksi Global News