Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

Komisi B Sambut Positif Keinginan Presiden Jokowi Dirikan Pasar Bertaraf Internasional

SURABAYA (global-news.coid) –
Desakan Presiden Jokowi agar di daerah berdiri pasar bertaraf internasional disambut baik oleh Komisi B DPRD Jatim. Karenanya dalam waktu dekat Komisi B akan mengundang Disperindag Jatim untuk mewujudkan keinginan presiden tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi

Ketua Komisi B DPRD Jatim Aliyadi menegaskan untuk menjadikan pasar tradisional menjadi pasar bestandar internasional tidak semudah membalik tangan. Mengingat hampir 90 persen pasar tradisional yang ada,  baik sarana dan prasarana serta infrastrukturnya banyak yang amburadul.
“Padahal untuk bertaraf internasional harus memenuhi syarat yang ada di SNI misalnya. Tapi coba Anda lihat sendiri, bagaimama keberadaan pasar-pasar yang ada sekarang. Sementara untuk memenuhi standar SNI dibutuhkan dana yang tidak sedikit,” jelas politisi asal PKB Jatim, Kamis (26/12/2019).
Selain soal pembiayaan, pasar yang ada harus bisa sukses dan mampu bersaing dengan pasar domestik lainnya.
“Memang untuk menjadi pasar bertaraf internasional, pasar tersebut harus mampu bersaing dengan pasar domestik lainnya. Tapi memang untuk mewujudkannya sangat sulit, tapi selama ada kemauan dan kerja keras dari stakeholder saya optimistis pasar bertaraf internasional dapat teratasi,” lanjutnya.
Untuk merealisasikannya, dalam waktu dekat Komisu B segera undang Disperindag Jatim untuk membicarakan masalah tersebut. Mengingat Disperindag Jatim memiliki data yang lengkap soal keberadaan pasar yang ada di Jatim.
Dicontohkannya jika di Kabupaten Bangkalan memiliki pasar yang bisa disulap sebagai pasar bertaraf internasional. Namun demikian perlu ada sentuhan soal pembangunan sarana dan prasarana serta infrastruktur yang menunjang keberadaan pasar tersebut. ani

baca juga :

Menikmati Keindahan dan Sumber Air Jernih Growgoland Bojonegoro

Peduli Sesama, Pemdes Sidokare-Nganjuk Gelar Donor Darah

Pemkot Surabaya-YMI ITS Bedah Rumah Warga Tidak Layak Huni

Redaksi Global News