SURABAYA (global-news.co.id) – Rapat paripurna yang dihadiri Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam agenda pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap APBD Jatim 2020 tidak seperti biasanya. Gubernur perempuan pertama di Jatim ini mengajak anggota DPRD Jatim yang hadir untuk makan telur bersama di sela-sela rapat paripurna guna membuktikan jika telur ayam di Jatim tidak mengandung zat beracun dioksin.
Aksi tegas ini menurut Ketua DPRD Jatim Kusnadi untuk menyikapi adanya isu bahwa telur ayam yang beredar di Jatim mengandung zat dioksin.“Isu yang beredar itu sama sekali tidak benar,” ujar politikus asal PDIP Jatim ini, Jumat (22/11/2019).
Karena itu, langkah makan telur rebus bersama sengaja dilakukan untuk meyakinkan masyarakat jika telur dari peternak di Jatim tidak mengandung zat dioksin dan aman dikonsumsi. “Tidak hanya aman dan layak dikonsumsi, tetapi juga sehat dan bergizi,” tegas Ketua DPD PDIP Jatim ini.
Ditambahkannya, hasil penelitian kemarin adalah kasuistik, sehingga tidak bisa digeneralisasi bahwa telur ayam Jatim semua terkontaminasi zat dioksin yang dimaksud.
Terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, acara makan telur bersama merupakan support dari DPRD Jatim dalam menepis isu telur peternak di Jatim mengandung zat dioksin, sehingga berbahaya jika dikonsumsi. “Kedua, konsumen telur dari Jatim tidak hanya dari Jatim, tapi dari beberapa daerah Jatim. Dari Jakarta misalnya. Karena kita surplusnya 2,8 miliar butir telur. Produksi kita 8,2 miliar butir telur,” tutur Khofifah usai rapat paripurna.
Lebih lanjut dikatakan, support dari DPRD Jatim bagi penguatan konsumen atau peternak ayam petelur itu menjadi sangat penting. Karena, 90% itu peternak rakyat. Dan, meskipun peternak rakyat, tapi sudah good farming.
Untuk itu, Khofifah ingin masyarakat tidak lagi ragu dengan ayam yang diproduksi dari Jatim. Dia juga berharap, peternak telur tetap bekerja seperti biasanya.
“Oleh karena itu, apa yang dijadikan sampling telur- telur yang mengandung dioksin jangan sampai konsumen yang membeli telur itu galau, resah, takut dan seterusnya. Juga jangan sampai petani, peternak telur itu resah,” sambungnya. ani