SURABAYA (global-news.co.id) – Memaksimalkan keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) perlu dilakukan. Oleh karena itu, Komisi C DPRD Jatim telah meminta agar seluruh BUMD milik Pemprov Jatim untuk meningkatkan pendapatannya.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Jatim Y Ristu Nugroho mengatakan dalam hearing yang dilakukan oleh Komisi C beberapa waktu lalu, pihaknya telah sepakat untuk menambah target pendapatan di BUMD Jatim, minimal kenaikan yang ditarget adalah 10 persen dari target yang telah ditentukan sebelumnya.
Lebih jauh politisi asal PDI Perjuangan ini menjelaskan dengan adanya kenaikan target ini maka kinerja BUMD Jatim pada 2020 mendatang juga akan membaik secara signifikan. “Ini sudah menjadi kesepakatan, direktur mereka sendiri yang telah menyatakan kesiapan. Sehingga kenaikan ini harus direalisasikan. Kita akan lakukan evaluasi. Ini akan menjadi ukuran kinerja BUMD Jatim nantinya,” jelas Ristu, Kamis (21/11/2019).
Dengan adanya tambahan peningkatan PAD dari BUMD yang ada, otomatis kata Ristu kontribusi PAD Jatim 2020 juga mengalami peningkatan sebesar Rp 13,7 miliar dari target awal yang dipatok dalam rancangan APBD 2020 yang diusulkan. “PAD dari BUMD akhirnya mengalami perubahan dari target yang dipatok sebelumnya. Kontribusi PAD dari BUMD Jatim naik dari target awal sebesar Rp 416,8 miliar menjadi Rp. 430,6 miliar,” katanya.
Dari data yang ada di Komisi C DPRD Jatim hanya ada dua BUMD yang tidak alami kenaikan dari target yang ditentukan awal. Yakni bank BPR-UMKM Jatim, target PAD sesuai usulan awal yakni Rp 15,5 miliar. Demikian juga untuk PT ASKRINDA target PAD sesuai usulan awal yakni Rp 3,1 miliar.
Sementara itu untuk BUMD lainnya, seperti PT PWU ada kenaikan Rp 470 juta, dari target awal Rp 4,7 miliar menjadi Rp 5,1 miliar. PT JGU juga naik Rp 375 juta, dari target Rp 3,7 miliar menjadi Rp 4,1 miliar. PT PJU ada kenaikan Rp 1,5 miliar, dari target awal Rp 15 miliar menjadi Rp 16,5 miliar. Selanjutnya PT Jamkrida ada kenaikan Rp 80 juta, dari target awal Rp 800 juta menjadi Rp 880 juta. PT Air Bersih kenaikan sebesar Rp 210 juta, dari target awal Rp 2,1 miliar menjadi Rp 2,3 miliar. Dan PT SIER ada kenaikan sebesar Rp 1,1 miliar, dari target awal Rp 11,709 miliar menjadi Rp 12,8 miliar. “Untuk Bank Jatim ada kenaikan PAD sebesar Rp 10 miliar, dari target awal Rp 360 miliar menjadi Rp 370 miliar,” pungkas Ristu. ani