SURABAYA (global-news.co.id) – Universitas Airlangga bekerja sama dengan Badan POM RI untuk mempercepat izin edar tiga produk hasil penelitian Lembaga Riset Unair. Tiga produk tersebut yakni cangkang kapsul rumput laut, sel punca dan alergen. Dengan proses percepatan izin edar dan pendampingan dari BPOM RI, diharapkan produk tersebut bisa diproduksi secara massal.
Kepala Badan POM RI Penny Lukito mengatakan, pihaknya kembali melakukan pembaruan penandatanganan kerja sama dengan Unair, dalam proses percepatan izin edar dari produk yang dikembangkan.
“Selalu dalam tugasnya Badan POM adalah untuk mempercepat perizinan. Kami melakukan banyak hal perizinan dalam proses untuk mendapatkan izin edar. Ada produk-produk yang harus diuji dahulu untuk melihat aspek keamanan, khasiatnya, mutunya. Dan kami terus melakukan percepatan perizinan, sekarang digitalisasi kita kembangkan,” kata Penny usai menandatangani naskah kerja sama dengan Unair di Gedung Rektorat Kampus C, Rabu (27/11/2019).
Penny juga mendukung penuh Unair dalam pengembangan riset di bidang kesehatan. “Sesuai dengan visi pak rektor tidak hanya berhenti pada publikasi, tapi menjadi produk yang bermanfaat. Untuk mengisi publikasi jumlah yang besar, program jaminan kesehatan kita tentunya membutuhkan semakin banyak lagi produk-produk kesehatan,” lanjut Penny.
Penny juga mengklaim, dalam percepatan proses izin, pihaknya sudah melakukan percepatan. Menurutnya, dalam lima tahun terakhir, pihaknya memberikan izin edar tepat waktu. “Lima tahun lalu 50 persen, sekarang 90 persen. Bisa kami tepati janji pelayanan waktu. Itu bisa dibuktikan kepada yang kami dampingi,” terang Penny.
Sementara itu, Rektor Unair Mohammad Nasih mengatakan produk yang dihasilkan oleh perguruan tinggi tidak cukup hanya di laboratorium agar bisa sampai ke masyarakat. Masih ada beberapa tahap yang harus dilalui, yakni produksi massal dan legalitas izin edar.
“Kawan-kawan di BPOM sangat membantu kami dalam proses percepatan dan pengembangan berikutnya. Karena kami akan lebih percaya diri dalam menghasilkan produk-produk yang bermanfaat, bermutu, dan legal, sehingga kami tidak perlu curi-curi untuk mengedarkan produk kami,” kata M Nasih.
Nasih menambahkan, tahun ini ada tiga produk yang sudah dihasilkan oleh Lembaga Riset Unair. “Tahun ini tiga, pertama cangkang, sel punca, dan alergen sedang dalam pembinaan,” pungkas M Nasih. tri, dtk