PONOROGO(global-news.co.id)-Pengurus pondok pesantren (Ponpes) di Jatim diajak untuk ikut membentengi generasi muda, khususnya para santri dari bahaya gadget. Meskipun gadget bisa dimanfaatkan untuk hal positif, namun alat komunikasi tersebut juga bisa mendatangkan hal negatif. Salah satu contohnya adalah soal ribuan berita maupun informasi yang isinya palsu alias hoaks, konten yang tidak sesuai dengan budaya dan norma bangsa Indonesia serta konten radikal.
“Ini berbahaya bagi generasi muda, sebab gadget ini selalu digenggam, bahkan bangun pagipun yang dicek pertama kali adalah gadgetnya. Yang bisa membentengi adalah ponpes, keimanan anak-anak harus kita jaga agar terproteksi dari informasi negatif yang ada di dalam gadget,” kata Sekdaprov Jatim Dr Ir Heru Tjahjono saat mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa dalam rangka Penyerahan Wakaf Pesantren Puteri Al-Mawaddah, Coper, Jetis, Kab Ponorogo di PP Al-Mawaddah Ponorogo, Senin (21/10) siang.
Sekdaprov Heru mengatakan membentengi generasi muda dari bahaya gadget dinilai sangat penting. Karena terkadang orangtua sangat sulit untuk mendeteksi, mengontrol, dan meneliti secara detil konten-konten apa yang diakses oleh anak-anak mereka. Bahkan, anak-anak justru lebih canggih dalam mengoperasikan gadget dibanding orangtuanya. “Jadi, kepada para pengasuh, ustadzah, serta keluarga besar ponpes, kami titip untuk menjaga kualitas keimanan anak-anak. Karena di ponpes inilah, tempat yang paling tepat mendidik keimanan mereka. Saat ini, secara tidak langsung kita sudah dirasuki hal-hal tidak benar dari media sosial,” katanya.
Salah satu pendiri Ponpes Al-Mawaddah KH Hasan Abdullah Sahal mengatakan, mewakili para pendiri ponpes, dirinya mengikhlaskan penyerahan wakaf ponpes ini kepada seluruh umat Islam.“Pertama, kita harus bersyukur bahwa dengan spesifikasi, kapasitas dan fasilitas yang ada, kami masih bisa tegak berdiri dan secara bertahap menuju kesempurnaan. Maka, cita-cita Ponpes Al-Mawaddah yang akan datang harus bersyukur, karena dengan bersyukur itulah yang akan menentukan keberhasilan cita-cita di masa depan,” katanya.
Lebih lanjut KH Hasan Abdullah Sahal menjelaskan, sebagai lembaga pendidikan, Ponpes Al-Mawaddah berjuang ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan cara mendidik kenegarawanan. Harapannya, agar nikmat yang semula telah Allah SWT turunkan kepada bangsa Indonesia dan kepada seluruh umat di negeri ini, tidak berubah menjadi bencana. “Karena itu, kami di sini mendidik anak-anak, khususnya kaum wanita agar beriman, bertakwa,cerdas, serta sukses dunia akherat. Ini tidak mudah, sebab mendidik perempuan itu 10 kali lebih susah daripada mendidik anak laki-laki,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, juga dilaksanakan Pembacaan Piagam Wakaf (Wakif),Penandatanganan Piagam Penyerahan Wakaf & Penyerahan Wakaf, serta tausiyah dari para tokoh, yakni Dr Ir KH Salahuddin Wahid, Prof Dr KH Amal Fathullah Zarkasyi MA, Prof Dr KH Muhammad Sirajuddin Syamsuddin MA dan Prof Dr KH Husnan Bey Fananie MA. Hadir dalam kesempatan ini, para kiai dan ulama, di antaranya adalah KH Salahudin Wahid,Direktur Ponpes Al Mawaddah, Wabup Ponorogo Sujarwo, Forkopimda Kab Ponorogo, serta segenap civitas akademika Ponpes Putri Al-Mawaddah Kab Ponorogo. fan, eno