Global-News.co.id
Madura Utama

Matangkan PEK Madura, Badrut Tamam Kembali Temui Menko Ekuin

PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Badrut Tamam kini tengah berjuang untuk mengegolkan program Pengembangan Ekonomi Kawasan (PEK) Madura. Yaitu program omptimalisasi potensi ekonomi empat kabupaten di Madura, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat Madura.

Kamis (1/8/19) dia menuju Jakarta menghadiri undangan Menko Ekuin Darmin Nasution untuk pembicaran lebih lanjut tentang program PEK Madura tersebut. Bulan lalu pembicaraan awal tentang PEK Madura dilakukan secara tidak formal bersama Darmin Nasution saat bertemu dalam sebuah acara di Banyuwangi.

“Hari ini kami dipanggil untuk menuju Jakarta menemui Menko Ekuin guna membicarakan lebih jauh tindak lanjut dari pertemuan awal yang kita lakukan di Banyuwangi itu. Ini keputusan Jakarta, bukan keputusan kita. Ini keinginan kita yang diputuskan di Jakarta. Jadi kapan realisasi tunggu Jakarta,” tandasnya usai sidang DPRD Pamekasan, Kamis (1/8/19).

Dikatakan dalam pertemuan dengan Menko Ekuin nanti, Badrut Tamam mengaku akan ditemani oleh sejumlah tokoh dan sesepuh Jatim, antara lain mantan Gubernur Jatim Soekarwo dan H Imam Oetomo dan tokoh berpengaruh lainnya. Sementara dari kalangan bupati hanya Bupati Pamekasan.

Badrut Tamam menjelaskan Madura memiliki banyak potensi ekonomi yang sangat berpeluang besar untuk dimaksimalkan, sehingga bisa maksimal memenuhi kebuhan sendiri dan juga bisa menyuplai kebutuhan nasional.

Di antaranya ada garam, sapi, tembakau, jagung dan lainnya, yang jika dikelola dengan maksimal di Madura akan jadi luar biasa.

“Jadi saya usul kepada Pak Menteri bahwa Jawa Timur ini perlu punya kawasan ekonomi, kawasan ekonomi Madura, kawasan tapal kuda, terus kemudian kawasan ekonomi wilayah yang lain dengan tetap mempertahankan local wisdom. Local wisdom ini milik kita masing masing wilayah,” katanya.

Dia yakin bahwa dengan PEK ini, Madura misalnya, diharapkan bisa ikut menyuplai daging sapi nasional, terus kemudian bisa menjadikan harga garam berstandar bagus. Garam juga bisa menjadi garam farmasi, garam konsumsi, dan industry. Dengan begitu di Madura harus ada pabrik, bukan hanya bahan mentah.

“Hal ini juga berlaku untuik komuditas lainnya, misalnya jagung yang juga potensial di Madura ini. Nah setelah itu semua matang, lalu bagimana dengan kabupaten lain Sumenep, Sampang dan Bangkalan, apa yang bisa dikembangkan mereka bersama sama. Itulah yang kita pecahkan nanti,|” paparnya.

Kapan gagasan itu akan terealisir ? Badrut mengungkapkan hal itu tergantung pada keputusan Jakarta. Dia mengaku saat bertemui Menko Ekuin Darmin Nasution di Banyuwangi baru melakukan pembicraan awal.

“Pembicaraan kita nanti akan menajamkan kembali di Jakarta. Terus kita bicarakan sampai final, data, visibility, baru clear, deal kawasan Madura menjadi kawasan ekonomi,” pungkasnya. (mas)

baca juga :

Sering Hujan, Proyek Pengendali Banjir di Kota Mojokerto Tertunda

Titis Global News

Kebersamaan Singkat Fakhri Husaini di Borneo FC

Redaksi Global News

Trump Resmi Dimakzulkan DPR AS

Redaksi Global News