PAMEKASAN (global-news.co.id) – Wakil Bupati Pamekasan Raja’e menilai sudah waktunya masyarakat bersatu, rukun dan gutup kembali setelah usai pemilu 2019. Menurut dia pemilu serentak kemarin benar benar menguras tenaga dan pikiran. Perbedaan pilihan politik diakui bisa memunculkan riak riak yang mengoyak kesatuan dan persatuan.
Raja’e mengemukakan hal itu pada wartawan usai menjadi inspektur upacara dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 111 tahun 2019 Pemkab Pamekasan yang dilaksanakan di Lapangan Nagara Bhakti depan Pendopo Ronggosukowati Pamekasan, Senin (20/5/19) kemarin.
Momentum peringatan Harkitnas pada tahun ini, kata dia, berbarengan dengan pelaksanaan ibadah puasa Ramadan. Ada hubungan erat antara esensi peringatan Harkitnas dengan pesan yang harus diambil dan dijalankan umat Islam dalam bulan Ramadan.
“Kita harus kembali menyatu pupuk kesatuan dan persaudaraan lagi, jangan ada perpecahan. Esensi Ramadan adalah memunculkan rasa solidaritas yang tulus umat Islam kepada sesamanya. Selain juga momentum untuk mendekatkan diri secara pribadi kepada Tuhannya,” katanya.
Peringatan Harkitnas tahun ini, lanjut Raja’e, juga bermakna anjuran memunculkan semangat untuk mempersiapkan diri dalam mengarungi datangnya era industry 4.0 yang saat ini sudah mulai berjalan. Ini berarti, kata dia, setiap warga masyarakat dituntut meningkatkan pengetahuan dan mental menghadapi aneka ragam perubahan yang akan muncul.
“Hari ini dan kedepan akan terus berubah. Kondisi itu harus kita antisipasi karena pasti akan kita hadapi. Karena itu mempersiapkan segala sesuatunya sangat penting. Jika tidak nanti kita akan tergilas dengan perubahan yang didalamnya akan memunculkan perkembangan teknologi canggih,” paparnya.
Kepada kalangan milenial, yang merupakan elemen bangsa pewaris masa depan bangsa, Raja’e juga mengajak mempersiapkan secara matang ilmu pengatahuan dan iptek. Lebih dari itu mental, moral keagamaan juga harus diperkuat. Kalangan milenial harus bisa menghindari isu isu yang tidak benar.
“Media social begitu cepat mempengaruhi perkembangan mental kalangan milenial. Hal itu bisa meruntuhkan sendi moral dan peradaban bangsa. Karena itu kalangan milenial harus siap dan matang mental dan ilmu pengetahuannya, karean masa depan bangsa ada ditangan mereka,” katanya.
Tekait dengan hasil Pemilu, mantan Ketua HMI Cabang Pamekasan ini mengharap agar masyarakat Pamekasan menerima hasil Pemilu yang telah ditetapkan oleh lembaga terkait yang ditunjuk oleh pemerintah. Masyarakat harus menerima apapun hasilnya.
“Hasilnya bisa tidak memuaskan semua pihak. Tidak perlu memikirkan apa yang kemarin terjadi. Menang atau kalah. Persiapkan untuk menghadapi tuntutan masa depan itu lebih penting. Pemilu damai yang kita canangkan sebelum pelaksanaan pemilu, hari ini dan selanjutnya harus kita wujudkan,” pungkasnya.(mas)