PAMEKASAN (global-news.co.id)-Bupati Pamekasan Badrut Tamam, Rabu (31/10/18) menyerahkan penghargaan anugrah lingkungan kepada sejumlah kepala sekolah, kepala desa dan lurah serta sejumlah tokoh masyarakat peduli lingkungan yang berasal dari Pamekasan.
Anugerah yang mereka raih adalah anugrah lingkungan mulai tingkat nasional propinsi hingga tingkat kabupaten, diserahkan pada peringatan hari Lingkungan Hidup se Dunia di pendopo Ronggosukowati Pamekasan. Acara ini juga disaksikan Forkopimda, para pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Pamekasan.
Keberhasilan Pamekasan meraih sejumlah anugerah lingkungan tahun ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tercatat sejumlah sekolah mulai tingkat SD, SMP hingga SLTA telah menerima anugrah lingkungan tersebut.
Di antaranya bahkan ada sekolah yang telah meraih sebagai sekolah adiwiyata nasional, seperti tingkat SD yang diraih oleh SDN Kowel III Kecamatan Pamekasan, lalu MAN Pamekasan dan SMAN II Pamekasan, SMPN Larangan II dan lain sebagainya.
Bahkan kini sudah ada sekolah yang telah mendapatkan status sebagai sekolah adiwiyata mandiri yakni sekolah yang telah mendapat penghargaan sebagai sekolah adiwiyata di atas sekolah adiwiyata nasional, yakni SMPN I Larangan.
Badrut Tamam mengatakan bahwa raihan penghargaan sekolah maupun desa dan tokoh peduli lingkungan hidup ini memicu semangat dirinya untuk menciptakan Pamekasan sebagai kabupaten hijau. Dia mengaku kini telah mempersiapkan berbagai rencana dan program untuk menjadi kabupaten hijau itu.
“Setelah kita dapat berbagai penghargaan harapan kita adalah kita jadikan Pamekasan ini sebagai kabupaten green atau kabupaten hijau. Yaitu kabupaten yang peduli pada isu dan masalah masalah yang berkaitan dengann perbaikan lingkungan hidup,” katanya.
Kabupaten hijau yang dimaksud, kata Badrut Tamam, adalah kabupaten yang mendukung untuk menjadi kabupaten yang sehat dan masyarakatnya juga sehat dan bersih. Tidak hanya sekolahnya namun desa dan kelurahannya juga bersih dan sehat peduli pada lingkungan.
Untuk itu dia mencatat ada sejumah titik di Pamekasan yang mendapat perhatian untuk dibersihkan, antara lain di kawasan Arek Lancor dan kawasan pertokoan Citra Logam Mulia (CLM) dan berbagai titik sudut lain di kota Pamekasan yang selalu dikotori oleh PKLyang tak teratur.
“Kawasan Arek Lancor seharusnya jadi taman bersih indah, tetapi kenyataanya arek lancor banyak pedagang liar. Kita atasi kita bersihkan dengan cari alternatif. Pastikan pedagang yang ada disana bukan berasal dari luar Pamekasan. Lalu kita carikan penyelesaian secara bertahap dan terencana. Akan kita pindah dengan cara yang manusiawi,” tuturnya.
Badrut Tamam berharap dengan penataan nanti, di sejumlah pintu masuk kota Pamekasan ada semacam puja sera atau tempak mangkalnya PKL yang berjualan aneka ragam kuliner atau jajanan khas Pamekasan. “Itu kami harapkan akan menjadi cara untuk memberdayakan ekonomi Pamekasan,” tandasnya. (mas/*)