Global-News.co.id
Indeks Secangkir Kopi

Menunggu Selesainya Kasus Novel Baswedan

Ternyata tidak semua kasus “nasional, artinya kasus yang memang menjadi perhatian masyarakat Indonesia bisa tuntas dengan cepat. Sebut saja kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan yang hingga kini belum ada tanda-tanda titik terang. Mengapa penyelesaian kasus Novel belum selesai? Pertanyaan ini menjadi pertanyaan sejumlah masyarakat Indonesia.

Bila kita melihat kebelakang, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji untuk menyelesaikan secara tuntas kasus Novel. Rabu (1/8/2018), tepat satu tahun Presiden (Jokowi) mencuit di Twitter soal kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. Hanya saja, kasus tersebut belum jelas titik terangnya. Pihak Istana Kepresidenan menegaskan hingga kini Jokowi masih serius untuk menuntaskan kasus itu.

Juru Bicara Presiden Johan Budi SP mengatakan, paling tidak sudah dua kali Jokowi memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian khusus untuk menanyakan kejelasan kasus Novel tersebut. Johan mengatakan itu menunjukkan kepedulian Jokowi terkait penyelesaian kasus teror tersebut. “Paling tidak sudah dua kali lebih, minimal dua kali Presiden memanggil Kapolri. Itu bentuk kepedulian Presiden terkait dengan kasus Novel,” kata Johan Budi seperti dikutip detikcom.

Pemamnggilan pertama, yakni pada 31 Juli 2017. Usai pemanggilan, Tito langsung meggelar jumpa pers dan menjelaskan soal sketsa wajah terduga penyiram air keras terhadap Novel. Pemanggilan kedua, kata Johan, yakni sebelum Lebaran Idul Fitri 2018. Saat itu Jokowi masih menunggu upaya Kapolri untuk menyelesaikan kasus tersebut. Kapolri juga sudah menyampaikan progres penyelidikan terkait kasus Novel. Tapi tentu Presiden tidak bisa mengambil alih penyelidikan. Terakhir itu pemanggilan Kapolri sebelum Lebaran.

Terlepas dari itu semua, yang jelas masyarakat Indonesia menunggu kiprah Polisi dalam menyelesaikan kasus ini. Polisi harus secepatnya melacak pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Kita percaya akan kemampuan Polri bakal mampu mengungkap kasus ini dengan dukungan dari berbagai instansi dan kita semua. Apa pun motifnya dan siapa pun yang merekayasanya. Kita semua wajib mendukung Polri untuk menuntaskan kasus ini, sehingga jadi terang menderang.(*)

baca juga :

Banyak Mudarat, Ketua PBNU Desak Hentikan Program Kartu Prakerja

Redaksi Global News

Gelar Rapat Koordinasi, Plt Walikota Surabaya Pertanyakan Kebijakan Pemerintah Pusat

Redaksi Global News

Revisi APBN 2017, Kementerian ESDM Usul ICP Tetap 45 Dollar AS