Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Indeks Nasional Utama

Ibrahim Hasyim Ajak Pengusaha Kembangkan Bisnis Sabut Kelapa di Aceh

Ibrahim Hasyim saat meninjau salah satu pabrik sabut kelapa di Aceh.

BIREUEN (global-news.co.id) – Dr Ibrahim Hasyim, pakar energi yang juga bakal calon legislatif dari Partai NasDem, terus menyerap aspirasi warga untuk kemajuan daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Kali ini Ibrahim Hasyim mengunjungi Matang Bireuen, Aceh, untuk melihat potensi sabut kelapa yang melimpah di daerah ini tapi masih dikelola dalam skala kecil.

Padahal berdasarkan data Asosiasi Sabut Kelapa Indonesia (ASKI), Indonesia kehilangan triliunan rupiah pertahun karena belum mampu memasok kebutuhan sabut kelapa ( fibre coconut) dunia yang banyak digunakan untuk menggantikan karet spon. Hal itu untuk pembuatan barang seperti spring bed dan lainnya.

Kalau saja Indonesia bisa membangun 500-an pabrik sabut kelapa, negeri ini akan bisa memasok kebutuhan 50 persen pasar dunia. Sebagai negara “nyiur melambai” yang kaya akan tanaman tropis seperti kelapa, mestinya target itu bisa dicapai, apabila Pemerintah bersama pengusaha bisa merealisasikannya. Pabrik ini adalah pabrik kelas usaha kecil menengah dengan modal ratusan juta saja.

“Saya sudah berkunjung ke Matang Bireuen tanggal 20 Februari 2018. Saya datang ke satu pabrik sabut kelapa di sana, Toke Dun (begitu panggilan pengelola pabrik) mengatakan pabriknya itu dulu awalnya dibangun berkat bantuan Pertamina LNG Arun. Menurut Iqbal Hasan, Presiden Direktur semasa 2012-an, perusahaan memberi bantuan dan kemudian sudah selesai mencicil pengembalian modal dan kini sudah menjadi milik toke Dun,”
kata Ibrahim Hasyim menceritakan soal pabrik sabut kelapa itu kepada global-news.co.id Jumat 23 Februari 2018.

Pabrik ini mempekerjakan 32 orang terutama kaum wanita yang tinggal di sekelilingnya. Selain itu melibatkan setidaknya 100 orang lainnya di wilayah itu. Mereka bekerja mengumpulkan dan memasok bahan mentah sabut kelapa ke pabrik tersebut.

“Kenyataan ini sebenarnya sangat membantu pembukaan kesempatan kerja bagi masyarakat desa dalam memperbaiki kualitas hidupnya dari himpitan kemiskinan. Aceh yang memiliki pohon kelapa yang cukup mumpuni, harus melirik ini dan karena itu pembangunan industri yang berbasis pertanian yang cukup kaya di Aceh harus digalakkan,” katanya.

Melihat potensi besar itu, Ibrahim yang mantan anggota Komite BPH Migas, berusaha mempromosikannya agar sabut kelapa Aceh bisa mendunia. Tokoh putra asli Aceh ini akan mengajak para pengusaha yang menjadi koleganya untuk ikut mengembangkan sebuah usaha yang bisa hidup di tengah masyarakat, tetapi mempunyai nilai bisnis ekspor yang tinggi. Khususnya di Aceh.

Ibrahim Hasyim selama ini konsisten memberdayakan ekonomi masyarakat. Tokoh ini merupakan alumni kursus reguler Lemhannas KRA angkatan XXXIII yang banyak mendiskusikan soal ketahanan nasional dan pemberdayaan masyarakat. Makanya semasa menjadi Pimpinan Pertamina Pemasaran di wilayah II SUMBAGSEL( Sumsel, Jambi, Bengkulu, Lampung) dan wilayah V (Jatim, Bali, NTB, NTT dan Timor Timur), banyak membantu usaha UKM sebagai implementasi dari dana CSR ( community social responsibility). (fan)

baca juga :

Omicron Belum Hilang, Turunan Delta Sudah Datang

Redaksi Global News

Januari-September 2019, Pendapatan Semen Indonesia Naik 31%

Redaksi Global News

Pasca Kebakaran, Kegiatan Belajar Mengajar di SMKN 1 Sambeng Tak Terganggu

Redaksi Global News