BOJONEGORO (global-news.co.id)- Selain Pilgub, sebanyak 18 daerah di Jatim menggelar pilkada. Salah satunya Bojonegoro. Pasangan Drs H Basuki M.Pd.I–Pudji Dewanto SH,MM, menjadi peserta keempat pasangan cabup-cawabup dalam Pilkada Bojonegoro 2018 yang mendaftar di kantor KPU di Jl. KHR Moh. Rosyid, Pacul, Rabu (10/1/2018).
Pasangan Basuki–Pudji Dewanto yang akrab disebut pasangan Pak Bas–Kang PD datang ke Kantor KPU naik delman dengan diiringi ribuan pendukungnya. Pak Bas dan Kang PD masing-masing datang didampingi istri, Ketua DPC Gerindra Budiono, Ketua DPC PPP Choirul Anam, anggota DPR RI Wihadi, serta kader dan simpatisan kedua partai pengusung dan masyarakat lain.
Saat memberikan sambutan, Basuki didampingi Pudji Dewanto mengatakan, keduanya siap berkompetisi secara sehat dan fair dalam pesta demokrasi yang bakal digelar 27 Juni 2018 mendatang. “Kami siap berkompetisi secara sehat dan fair,” tegas Basuki di hadapan para komisioner KPU di Aula Lantai II KPU Bojonegoro.
Masih menurut Pak Bas, dirinya berharap agar pilkada berjalan aman, lancar, dan kondusif. Untuk itu para pasangan cabup-cawabup diminta agar berlomba menarik simpati rakyat dengan cara -cara positif sehingga bakal dipilih untuk memimpin Bojonegoro periode lima tahun ke depan. Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Bojonegoro itu, menambahkan, dirinya bersama Kang PD dalam mengikuti bursa Cabup-Cawabup tujuannya hanya satu, yakni untuk memajukan Kabupaten Bojonegoro. Untuk mensejahterakan masyarakat di Bojonegoro.
Setelah acara sambutan dilakukan penyerahan berkas pendaftaran pasangan Cabup-Cawabup Drs H Basuki,M.Pd, M.Pd.I – Pudji Dewanto,SH, MM, yang diserahkan kepada Ketua KPU Bojonegoro Abdim Munib. Dalam penyerahan berkas itu, turut mendampingi Ketua Gerindra Budiono, Ketua DPC PPP Choirul Anam, dan anggota DPR RI Wihadi. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Panwas Kabupaten Bojonegoro M. Yasin, Kabid Hubungan Antar Lembaga Kesbangpol Nanang Eko, serta Kapolsek Bojonegoro Kompol M. Usman beserta anggota dari Polres yang bertugas mengamankan kegiatan pendaftaran cabup-cawabup Pilkada Bojonegoro 2018 itu.
Sebelumnya H Basuki yang menjabat Kepala Dinas Perdagangan dikenal religius. Dia merupakan pimpinan Nahdlatul Ulama (NU) Bojonegoro.
“Jabatan apa pun adalah amanah, karena pengabdian merupakan usaha membangun sinergitas dengan rakyat dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan. Jika nanti masyarakat Bojonegoro menghendaki saya memimpin mereka, Insya Allah saya akan menjawab kepercayaan tersebut dengan sebuah tanggung jawab bernama amanah,” terangnya.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) modern Ar-Rahmad di Jalan Untung Suropati, Bojonegoro, Jawa Timur tersebut, mengakui, sejak awal banyak parpol mendatanginya untuk mengusung maju dalam pilkada. Padahal calon lain masih bingung mencari kendaraan parpol untuk maju dalam pilkada. “Saya malah banyak didatangi parpol untuk diusung sebagai cabup maupun cawabup,” katanya.
Namun kemudian dia diusung Gerindra dan PPP. Selanjutnya dia mengatakan, bila dirinya menang kelak akan membentuk sebuah pemerintahan yang baik dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Diperlukan strategi pembangunan yang berpihak kepada masyarakat, dan bisa meningkatkan taraf hidup warga.
“Program Usaha Kecil Menengah perlu mendapat perhatian dan tindakan konkret dari pemerintah, untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.
Untuk itu program memajukan kesejahteraan warga dan mencerdaskan kehidupan bangsa, harus benar-benar diterapkan.
”Ini syarat wajib yang harus menjadi dasar bagi seorang pemimpin,” ujar Basuki.
Cerdas adalah implikasi kemudahan bersekolah. Infrastruktur pendidikan, beasiswa, adalah sebuah keniscayaan yang harus diperkuat. Aspek tersebut mutlak untuk diwujudkan seorang pemimpin.
“Konsep link and match perlu diterapkan dalam program pendidikan di Bojonegoro, karena konsep link and match antara lembaga pendidikan dan dunia kerja, bisa menekan jumlah pengangguran,” katanya.
19 Pilkada di Jatim
Sementara itu, tahun 2018 merupakan tahun pesta demokrasi masyarakat Jawa Timur. Seluruh rakyat di 38 kabupaten dan kota akan mengikuti pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta dari 38 daerah, 18 daerah lainnya menggelar pemilihan kepala daerah (pilkada).
“Tahun 2018 ada 18 pilkada kabupaten dan kota. Serta pemilihan Gubernur Jatim,” kata Choirul Anam, Komisioner KPU Jatim Divisi Perencanaan dan Data.
Kabupaten dan kota yang menggelar pilkada yakni Kabupaten Lumajang, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kota Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Jombang, Kota Kediri, Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kota Mojokerto, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, dan Kabupaten Pamekasan. Tahapan pilkada kabupaten dan kota, waktunya sama dengan pilgub. Tahapan pendaftaran pasangan calon (paslon) pada 8-10 Januari 2018. Penetapan paslon pada 12 Februari. Masa kampanye dimulai 15 Februari-23 Juni 2018 dan masa tenang 24-26 Juni. Sedang pemungutan suara pada 27 Juni 2018. * ris/zen