Global-News.co.id
Gresik-Sidoarjo-Mojokerto Indeks Nasional Utama

Jalur KA Terputus di Porong, Pemprov Jatim Siagakan Pompa Air dan Dapur Umum

GN/detik.com
Jalur rel KA di Porong terendam banjir. PT KAI pun berencana melakukan peninggian dengan menggunakan kereta khusus.

SURABAYA (global-news.co.id)-​Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan antisipasi banjir di jalur utama kereta api di Porong, Kabupaten Sidoarjo dengan menyiagakan beberapa unit pompa air dan dapur umum.

Benny Sampirwanto Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim mengatakan, empat unit pompa air di Bojonegoro dan Lamongan telah disiagakan dan menarik empat unit pompa air dari Pasuruan.

Upaya ini, kata Benny, dilakukan bersama melalui koordinasi lintas sektor SKPD di Pemprov Jatim. Baik Dinas Sosial, Dinas PU Pengairan, Bakesbangpol dan BPBD Jatim.

“Untuk penanganan banjir ini, Pemprov Jatim juga berkoordinasi dan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) dan Pemkab Sidoarjo,” ujarnya.

Sejauh ini, banjir di jalur KA utama penghubung Surabaya ke wilayah Timur dan ke arah Malang itu masih tergenang air dengan ketinggian lebih dari 10 sentimeter.

“Ada kecenderungan meningkat karena muka air pada saluran drainase sudah tinggi. Sekarang kereta api sudah stop dan tidak berani melewati kawasan Porong,” katanya.​

Pemprov Jatim menyiagakan sejumlah staf di lokasi banjir. Sementara itu, koordinasi dengan PT KAI terus dilakukan terutama berkaitan biaya operasional penanganan banjir.

“Masalahnya bukan dari ketersediaan pompa, tapi persoalan teknis. Sungai Ketapang over capacity sehingga air balik lagi ke jalan,” kata Benny.

Selain menyiagakan pompa air, Pemprov Jatim melalui Dinsos dan Tagana menyediakan dapur umum dengan kapasitas 2.000 bungkus sekali makan.

Petugas BPBD Sidoarjo turun ke lapangan melakukan pendekatan ke RT/RW untuk menenangkan dan menyosialisasikan upaya pemerintah kepada warga yang kebanjiran.

Sementara itu, banjir yang merendam rel kereta di kawasan Porong, sejak Minggu, hingga Senin (27/11/2017) semakin tinggi, awalnya hanya 12 cm menjadi 29 cm. Imbasnya untuk sementara waktu jalur tersebut tidak bisa dilewati kereta dan rencananya dilakukan peninggian rel.

Gatut Sutiyatmoko Manajer Humas PT KAI Daops 8 Surabaya mengatakan, rel akan ditinggikan dengan menggunakan kereta khusus. Setelah ditinggikan, rel akan diisi dengan batu kricak sehingga trek akan lebih tinggi.

“Secara otomatis peninggian rel ini akan mengurangi ketinggian air yang merendam rel,” kata Gatut.

Lalu apakah peninggian rel ini akan bertahan lama? Kata Gatut, beberapa saat usai peninggian tanah ini harus dievaluasi. Bahkan peninggian harus terus dilakukan selama kondisi memungkinkan.

“Sampai saat ini air cenderung naik padahal hujan sudah tidak ada. Kemungkinan karena besar luapan air sungai ke jalur kereta,” ujar dia.

Dengan ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPLS dan Pemda setempat mencari solusi agar air segera surut.

Bagi penumpang yang sudah memesan tiket, kata dia, akan diangkut menggunakan bus dari Surabaya Gubeng menuju stasiun Bangil. Misalnya KA Mutiara dari Banyuwangi ke Surabaya berhenti di stasiun Bangil dan selanjutnya penumpang akan diangkut dengan bus menuju Surabaya.

“Kalau ada penumpang yang ingin membatalkan keberangkatan dengan kereta, uang akan dikembalikan 100 persen. Uang bisa diambil di stasiun keberangkatan atau stasiun tujuan,” katanya.(ssn/faz)

 

baca juga :

Waspadai Trio Asing, Coach Fabi Ingatkan Skuadnya saat Hadapi PSIS

Redaksi Global News

SIG Gandeng BKI, Dukung Upaya Kementerian BUMN Melakukan Inisiatif Dekarbonisasi

Redaksi Global News

Sidak Sejumlah Ponpes di Jatim, Anik Akui Mereka Siap Hadapi New Normal

Redaksi Global News