Global-News.co.id
Na Rona

Ditawari Obat Kuat

 

Kalau sudah ngumpul dengan kawan, ada saja yang dibicarakan. Ini juga terjadi ketika Mat Tadji berkumpul dengan sejumlah sejawatnya. Dari berbicara masalah kehidupan, ekonomi hingga hal-hal yang terkait dengan keperkasaan. Rupanya hal terebut yang mungkin tak lepas dari pembicaraan bila bapak-bapak yang sudah 54 tahun ke atas itu berkumpul.

Berbicara masalah keperkasaan memang tak pernah habisnya. Apalagi, bagi pria yang sudah berumur di atas 50 tahun. Dimana berbagai organnya sudah mulai “mengendor”. Meski demikian, meski sudah berumur 50 tahun ke atas, tak sedikit pria yang masih perkasa secara alami. Mungkin karena mereka ini menjalani hidup sehat dan berolahraga.

Jek sang posang kanak. Mon gun terro kuatdheh, gempang (Jangan pusing rek. Kalau cuma ingin kuat mudah, Madura , Red). Aku sudah punya langganan. Hanya Rp 375 ribu, isinya mungkin 20 butir. Josss kalau saya pakai itu,” kata Suyono.

Apah nyamanah obetdheh jal (berapa harga ya, Madura Red),” Mat Tadji bertanya sambil berbisik pada Suyono.

Ternyata soal namanya obat kuat tersebut, Suyono tidak tahu. Pokoknya dia pernah membeli pada temannya seharga Rp 375 ribu. Ketika Suyono menggunakan obat tersebut, dampaknya memang ada. “Pokoke aku pernah tahan 1 jam Mat. Istriku senyam-senyum thok ae,” kata Suyono kepada Mat Tadji sambil terkekeh. Sementara Dul Mannan dan Naziruddin yang mendengarnya juga tertawa kecil.

“Angak Hooo,” kata Naziruddin kemudian.

“Saya tak perlu itu. Saya masih normal-normal saja. Mungkin karena saya rajin olah raga setiap pagi. Itu saja obat kuatku,” kata Mat Tadji menepuk pundak.

Lalu Mat Tadji memberi tahu Suyono, “Jangan beli obat kuat sembarangan. Nanti kau juga yang dimakan,” kata Mat Tadji.

“Maksudnya,” kata Mat Tadji.

Begini, kata Mat Tadji, gagal ereksi atau yang disebut disfungsi ereksi kerap membuat pria stres. Terkadang berbagai cara dilakukan untuk mengembalikan performa Mr. P kala bercinta bersama pasangan. Namun, jangan sembarangan mengonsumsi obat kuat, selain bisa memperparah disfungsi ereksi maupun kesehatan tubuh lainnya.

“Kalau dirimu menggunakan obat tidak tahu bagaimana sebenarnya menggunakannnya, celaka juga. Aku yakin, kau langsung minum saja seperti yang dikatakan temanmu itu. Bukan, membaca petunnjuk resminya. Celaka kau, bila tidak mengetahui tata cara penggunaan. Lalu asal mengonsumsi saja dan tidak mendapatkan hasil sesuai keinginan, ini malah bikin ia tambah loyo. Padahal bukan salah obatnya, namun tata cara penggunaanya,” kata Mat Tadji.

Mat Tadji  sudah beberapa kali membaca  artikel seperti yang dikatakan Suyono. Kalau kita asal beli obat kuat, bukan karena anjuran dokter, bisa jadi nantinya memukul janjtung yang bersangkutan. Apalagi jika membeli obat kuat di pinggir jalan yang tidak diketahui asli apa tidak. Selain masalah disfungsi ereksi tidak dapat diatasi, risiko kesehatan lainnya pun mengintai.

“Kalau isi obat kuat ini aneh-aneh bagaimana,? Masih mending kalau isinya tepung, bisa jadi obat darah tinggi, atau obat kencing manis. “Sebuah survei di Tiongkok malah menemukan obat kuat ada yang berisi obat nyamuk. Hayo bagaimana kalau begini,” kata Mat Tadji terbahak-bakah.

Oleh karena itu, kata Mat Tadji, sebaiknya berkonsultasi ke dokter yang kompeten di bidang seksologi untuk mendapatkan penanganan tepat atas keluhan disfungsi ereksi. “Jangan asal beli saja. Bisa saja, kamu bertambah kuat, tetapi kamu kan tidak tahu, dampak dari obat tersebut. Pokoknya kau hati-hati membeli obat kuat. Sebenarnya buat apa kau pakek obat kuat segala. Toh kamu tidak sehat-sehat gitu,” ujar Nat Tadji.

“Ok kawan aku tak akan beli lagi,” kata Suyono.(*)

 

 

baca juga :

Nekat Operasi Bluetooth di Telinga untuk Menyontek

Redaksi Global News

Akhirnya Si Playboy Bertobat

gas

Andy, Sang Perkasa